JAKARTA - Singapura bergabung dengan 13 negara lain termasuk AS dan sekutu dalam mengutuk serangan militan Houthi Yaman terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah. Serta memperingatkan adanya konsekuensi jika serangan tersebut terus berlanjut.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis Gedung Putih pada Rabu (3/1), 14 negara tersebut menyatakan bahwa serangan Houthi yang sedang berlangsung di Laut Merah ilegal, tidak dapat diterima, dan sangat mengganggu stabilitas.
BACA JUGA:Tips Menambah Berat Badan
BACA JUGA:Lansia dan Pemuda Saling Lapor, Sempat Terjadi Kontak Fisik
Ke-14 negara itu adalah Amerika Serikat, Australia, Bahrain, Belgia, Kanada, Denmark, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Selandia Baru, Republik Korea, Singapura dan Inggris.
Pernyataan tersebut menyerukan "diakhirinya segera serangan-serangan ilegal ini dan pembebasan kapal-kapal dan awak kapal yang ditahan secara tidak sah."
Dilansir surat kabar Singapura Straits Times, para militan Houti pada 31 Desember menyerang kapal berbendera Singapura yang dioperasikan Denmark, Maersk Hangzhou.
"Kelompok Houthi akan memikul tanggung jawab atas konsekuensi jika mereka terus mengancam kehidupan, perekonomian global, dan arus bebas perdagangan di perairan penting di kawasan ini," kata pernyataan tersebut.
Mereka menyebut serangan Houti terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah merupakan masalah internasional yang signifikan yang memerlukan tindakan kolektif. Hampir 15 persen perdagangan global melalui Laut Merah, termasuk 8 persen perdagangan biji-bijian global, 12 persen perdagangan minyak, dan 8 persen perdagangan gas alam cair dunia.
"Perusahaan-perusahaan pelayaran internasional terus mengubah rute kapal mereka, sehingga menambah biaya yang signifikan dan menunda pengiriman barang selama berminggu-minggu, yang membahayakan pergerakan makanan penting, bahan bakar, dan bantuan kemanusiaan di seluruh dunia," katanya.
Kelompok bersenjata Houthi di Yaman yang didukung Iran itu kian meningkatkan keterlibatan mereka dalam konflik di Jalur Gaza. Mereka menyerang apa yang mereka sebut sebagai kapal-kapal yang sedang menuju Israel di Laut Merah bagian selatan.
Mereka mengatakan serangan tersebut bertujuan mendukung rakyat Palestina yang sedang menghadapi agresi dan blokade Israel di Gaza.
Angkatan Laut AS pada 31 Desember 2023 menenggelamkan tiga kapal Houthi dan menewaskan 10 laskar kelompok bersenjata Yaman yang didukung Iran itu. (ANTARA)