Penderita PMDD bisa mengalami:
• Depresi berat menjelang menstruasi
• Kecemasan ekstrem
• Gangguan tidur
• Mudah marah atau kehilangan kontrol emosi
• Merasa putus asa atau tidak berharga
• Bahkan muncul pikiran menyakiti diri sendiri
Secara fisik, PMDD juga ditandai dengan kram hebat, kelelahan ekstrem, dan kesulitan berkonsentrasi. Gejala ini biasanya muncul 1–2 minggu sebelum menstruasi dan menghilang setelah siklus dimulai.
Kapan Harus Cari Bantuan Medis?
PMS masih bisa ditangani dengan penyesuaian gaya hidup. Namun, PMDD memerlukan perhatian medis lebih serius. Dokter bisa merekomendasikan:
• Terapi kognitif perilaku (CBT)
• Penggunaan pil kontrasepsi untuk menstabilkan hormon
• Obat antidepresan untuk mengelola gejala emosional berat
“Karena PMS dan PMDD sulit dipahami, sering kali dibutuhkan beberapa kali percobaan sebelum menemukan penanganan yang paling tepat,” jelas Dr. Barbara Levy, profesor klinis Kebidanan dan Ginekologi di George Washington University.
Pahami Tubuh, Jangan Abaikan Gejala
Memahami perbedaan antara PMS dan PMDD penting bagi setiap perempuan. Gejala emosional yang berlebihan bukan hal yang harus dipendam atau diabaikan. Jika perubahan mood dan fisik terasa ekstrem dan mengganggu aktivitas harian, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter.