Jambi- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Hermanto menegaskan agar Pemerintah Provinsi Jambi mengoptimalkan tiga potensi industri, yakni industri makanan, fesyen, dan wisata dalam rangka mengembangkan ekonomi syariah.
"Kami melihat ada tiga sektor utama yang harus dikembangkan itu adalah industri makanan, fesyen dan destinasi wisata," kata dia di Jambi, Selasa.
Hermanto meneruskan dalam pengembangan industri makanan ini yang perlu diperhatikan adalah mempersiapkan sertifikasi halal produk UMKM di daerah.
Untuk itu, sebagai bank sentral pihaknya juga ikut membantu pemerintah daerah dalam menambah jumlah produk UMKM Jambi yang memiliki sertifikasi halal.
BACA JUGA:Jangan Perpendek Usia Karir
BACA JUGA:Maulana: PMI Punya Peran Penting
"Berbicara soal ekonomi syariah pasti industri makanannya harus memastikan kehalalannya sehingga kami setiap tahun memberikan pelatihan dan pendampingan sertifikasi halal bagi UMKM," kata dia.
Selain industri makanan, potensi kedua yang bisa dikembangkan adalah industri fesyen mengingat bahwa industri ini juga masuk dalam kebutuhan setiap individu.
Potensi fesyen syariah memiliki peluang yang besar mengingat masyarakat Jambi mayoritas muslim.
Potensi selanjutnya yang perlu dikembangkan adalah destinasi wisata halal yang bisa diintegrasikan dengan zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS).
BACA JUGA:DJPb: APBN Jambi Tumbuh di Tengah Penurunan Harga Komoditas
BACA JUGA:Sertifikasi tanah Transmigrasi Capai 140.590,72 Hektare
Menurutnya, pengembangan ini perlu dilakukan sebelum jalan tol Jambi selesai dibangun sebab keberadaan jalan tol akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Dalam pengembangan ekonomi syariah, kata dia, pemerintah setempat bisa mengundang investor dan menyiapkan pelaku usaha lokal atau UMKM untuk tumbuh.
"Jika mau lebih cepat bisa undang investor, kalau tidak ya siapkan pengusaha lokal atau UMKM sendiri," kata dia.