Remaja dan mahasiswa disebut sebagai kelompok paling rentan terhadap dampak psikologis akibat paparan berita semacam ini.
BACA JUGA:Hanya 27 Hari Menjabat, Perdana Menteri Prancis Pilih Mundur dari Jabatan
BACA JUGA:Usai Cerai dari Pratama Arhan, Azizah Salsha Akhirnya Buka Suara: Sibuk Main Padel!
Minimnya kemampuan memilah informasi dan tekanan akademik yang tinggi kerap membuat mereka sulit menjaga keseimbangan emosional.
Pamela menegaskan pentingnya melatih kesadaran digital dan mengatur waktu dalam menggunakan media sosial.
Ia juga menyarankan untuk memperbanyak aktivitas positif seperti berolahraga, berinteraksi langsung dengan teman, serta membatasi konsumsi berita yang tidak bermanfaat bagi kesejahteraan mental.
“Bijak bermedia sosial bukan hanya soal etika, tapi juga bentuk perawatan diri di era digital,” tutupnya. (*)