JAMBI – Pemerintah Kota Jambi mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Zoom Meeting yang digelar pada Senin, 20 Oktober 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan dari Rumah Dinas Wali Kota Jambi dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Jambi, dr Maulana.
Dalam sambutannya, Wali Kota Maulana menyampaikan capaian positif Pemerintah Kota Jambi dalam pengendalian inflasi daerah.
Ia menyebut, kondisi inflasi di Kota Jambi saat ini berada dalam kategori aman atau "zona hijau", yang ditandai dengan realisasi belanja daerah mencapai 64,72 persen serta pendapatan daerah yang telah melampaui target tahun anggaran berjalan.
BACA JUGA:Mayoritas Kekerasan seksual, 127 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Sepanjang 2025
BACA JUGA: Enam kasus PPPK Ajukan Permohonan Cerai, Faktor Ekonomi jadi Penyebab
"Alhamdulillah, Kota Jambi berada di posisi hijau. Belanja daerah sudah terealisasi sebesar 64,72 persen, sementara pendapatan telah melampaui target tahun ini," ujar Maulana di hadapan jajaran Kemendagri secara virtual.
Lebih lanjut, Maulana menjelaskan bahwa tingkat inflasi tahunan Kota Jambi saat ini berada di angka 3,06 persen, dengan inflasi bulanan sebesar 0,90 persen, dan inflasi kalender sebesar 2,28 persen.
Seluruh angka tersebut masih berada di bawah batas atas target nasional, yaitu 3,5 persen (target 2,5 persen ±1 persen).
Capaian tersebut menempatkan Kota Jambi sebagai salah satu daerah dengan inflasi terendah di Provinsi Jambi, di bawah Kabupaten Kerinci dan Muaro Bungo.
Kendati demikian, Maulana menegaskan bahwa Pemerintah Kota Jambi tetap harus siaga dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Untuk itu, pihaknya telah mengajukan penambahan kuota Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan bahan bakar minyak (BBM) sebesar 15 persen kepada BPH Migas guna memastikan pasokan tetap aman di tengah meningkatnya permintaan.
Pemerintah Kota Jambi juga terus memperkuat pengawasan terhadap komoditas penyumbang inflasi seperti beras dan cabai merah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
Selain itu, kegiatan pemantauan harga dan inspeksi mendadak (sidak) akan terus digencarkan untuk menjaga kestabilan harga di pasar.
“TPID akan terus bekerja dan memantau harga setiap hari, setiap pekan. Kita harus tetap waspada agar posisi inflasi kita tidak melonjak kembali,” pungkasnya. (mg02/zen/enn)