Diuji Soal Transparansi dan Kepemimpinan, Dalam Seleksi Kepsek di Kota Jambi

Rabu 22 Oct 2025 - 19:40 WIB
Reporter : Rizal Zebua
Editor : Jennifer Agustia

JAMBI – Hingga hari ini, tahapan wawancara bagi 284 calon kepala sekolah jenjang TK, SD, dan SMP negeri masih berlangsung.

Seleksi ini berlangsung sejak Senin (20/10) dan akan dilaksanakan selama lima hari. Proses wawancara dipusatkan di Rumah Dinas Wali Kota Jambi.

Dalam tahapan ini, Pemkot Jambi menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan satuan Pendidikan.

Terutama terkait penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang selama ini menjadi salah satu sorotan dalam dunia pendidikan.

BACA JUGA: Inovasi Jadi Kunci Layanan, Wawako Diza Tegaskan Komitmen Layanan Publik

BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas SDM, 25 ASN Pemkot Jambi Pelatihan ke Luar Negeri Secara Gratis

Wakil Wali Kota Jambi, Dizha Hajrza Aljosha, yang memimpin langsung proses wawancara tersebut, menegaskan bahwa seorang kepala sekolah tidak hanya dituntut kompeten secara akademik.

Tetapi juga harus memiliki integritas tinggi dalam mengelola keuangan sekolah.

“Kepala sekolah ke depan bukan hanya pemimpin di sekolah, tetapi juga penggerak perubahan. Pengelolaan dana BOS harus transparan, partisipatif, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Diza.

Ia menambahkan bahwa, pengelolaan dana BOS seharusnya melibatkan berbagai pihak, termasuk guru, komite sekolah, orang tua siswa, hingga media dan lembaga pengawas masyarakat. 

Hal ini demi memastikan bahwa dana publik benar-benar digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Dalam sesi wawancara, para peserta diminta menyampaikan latar belakang singkat, sekolah asal, serta visi mereka untuk sekolah tujuan.

Materi wawancara mencakup aspek manajerial, kepemimpinan, inovasi pendidikan, hingga strategi peningkatan mutu SDM dan kedisiplinan tenaga pendidik.

Khusus bagi calon kepala SMP, peserta juga diminta menyampaikan solusi konkret terhadap persoalan kenakalan remaja, termasuk fenomena geng motor yang tengah marak di kalangan pelajar.

“Kami ingin pemimpin sekolah yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga punya kepekaan sosial dan kepemimpinan yang kuat,” kata dia.

Kategori :