JAKARTA – Manchester United harus menerima kabar kurang menyenangkan setelah kapten tim Bruno Fernandes mengalami cedera di tengah performa tim yang belum konsisten.
Meski demikian, pelatih Ruben Amorim menegaskan Setan Merah tidak akan bertindak gegabah saat memasuki bursa transfer Januari.
Amorim menilai situasi sulit tidak boleh dijadikan alasan untuk mengambil keputusan terburu-buru yang justru berisiko merugikan klub dalam jangka panjang.
“Kami tidak ingin masuk Januari dengan rasa panik lalu melakukan kesalahan yang akhirnya terulang kembali,” ujar Amorim seperti dikutip dari laporan media internasional.
BACA JUGA:Maulana: Keputusan Akhir di Pemerintah Pusat, Soal Polemik Zona Merah di Kota Jambi
BACA JUGA:Mantan Kepala Divonis 2 Tahun, Korupsi di Samsat Bungo 2019
Cedera Fernandes terjadi saat Manchester United takluk dari Aston Villa pada laga Liga Inggris di Villa Park, Minggu malam WIB. Gelandang asal Portugal itu ditarik keluar saat jeda babak setelah mengalami masalah fisik.
Usai pertandingan, Amorim menjelaskan bahwa Fernandes mengalami gangguan pada jaringan lunak. Ia memastikan sang kapten akan menepi untuk sementara waktu, meski belum dapat memastikan durasi absennya.
Kehilangan Fernandes menjadi pukulan bagi MU, mengingat kontribusinya yang vital di lini tengah. Dalam delapan laga terakhir, United hanya mampu meraih 10 poin, situasi yang semakin menambah tekanan bagi tim.
Meski begitu, Amorim menegaskan klub tetap berpegang pada rencana besar yang telah disusun. Ia menolak pendekatan belanja pemain secara impulsif hanya untuk menutup kekurangan jangka pendek.
BACA JUGA:Rooney Nilai Declan Rice Layak Jadi Kapten Timnas Inggris
BACA JUGA:Naik Jadi Rp3,47 Juta, Nilai UMP Jambi 2026
“Saya tidak akan mendatangi direktur teknik atau manajemen dan menuntut pembelian besar-besaran. Kami punya rencana, dan klub harus tetap menjadi prioritas,” tegasnya.
Pelatih asal Portugal itu juga membuka peluang untuk memaksimalkan pemain yang ada di dalam skuad saat ini sebagai solusi sementara. Menurutnya, kesabaran dan keputusan yang tepat akan jauh lebih menguntungkan Manchester United dalam jangka panjang dibanding langkah panik di bursa transfer. (*)