JAMBI - Pertemuan Pemprov Jambi, dengan asosiasi sopir angkutan batu bara, berlanjut Sabtu 13 Januari 2024 siang lalu.
Rapat ini mengundang dua asosiasi sopir angkutan batu bara, serta pihak pengusaha tambang batu bara yang beroperasi di wilayah Sarolangun hingga Batanghari.
Johansyah, Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setda Provinsi Jambi mengatakan, pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan dengan asosiasi sopir angkutan batu bara, pada 1 Januari 2024 lalu.
"Tahap awal ini, kita kumpulkan juga dari pengusaha tambang batu bara dari Sarolangun sampai Batanghari. Karena kita akan mengoptimalkan distribusi batu bara lewat jalur sungai," katanya.
BACA JUGA:Pastikan Berjalan Lancar, Pelaksanaan Pemilu 2024 Di Kota Jambi
BACA JUGA:Sukses Raih Predikat Memuaskan, Penerapan SPBE Di Kota Jambi
Sebab, di wilayah tersebut ada lima pelabuhan, yang bisa digunakan untuk mobilisasi hasil tambang batu bara.
Pelabuhan yang terletak dari Kotoboyo, Jebak, Durian Luncuk, serta Tenam, bisa dimanfaatkan untuk mengangkut hasil tambang batu bata tersebut.
"Pada pertemuan tersebut, sudah ditandatangani komitmen antara pihak pelabuhan dan pengusaha. Agar, bisa terjalin kerja sama antara pengusaha dan pelabuhan, untuk mobilisasi batu bara ini," katanya.
Sementara untuk sopir angkutan batu bara, yang beberapa waktu terakhir ini tidak bisa bekerja karena jalan nasional tidak boleh dilalui angkutan batu bara, akan diarahkan untuk bekerja di perusahaan yang akan menggunakan jalur sungai tersebut.
BACA JUGA:Ingatkan Pentingnya Kesiapsiagaan Bencana, Sri Minta OPD Proaktif Mendukung
BACA JUGA:Sri: Jangan Tambah TKK, Akui Banyak OPD Lakukan Asesmen
Untuk itu, harus ada kontrak antara pengusaha dan asosiasi sopir batu bara.
"Senin atau Selasa, perusahaan akan ada kontrak dengan dua asosiasi sopir angkutan batu bara itu, sehingga sopir bisa bekerja sama dengan perusahaan yang akan menggunakan jalur sungai,” kata dia.
“ Setidaknya ada sekitar 31 perusahaan yang akan menggunakan jalur sungai," ujar Johansyah.