"Bangga sama anak-anak, overall anak-anak saat final ini berubah 180 derajat, berubah total dari game-game sebelumnya, mereka lebih sabar, mainnya lebih rapi, defensenya lebih bagus, kunci kemenangan si dari defense kami si kalo saya bilang," ungkapnya.
BACA JUGA:Makanan Penyebab Rambut Rontok yang Jarang Diketahui,Apa Saja? Cek Disini
BACA JUGA:Mampu Dukung Kesehatan Tulang
Danil mengatakan bahwa, untuk mengapresiasi timnya yang telah meraih champion, ia memberikan libur latihan kepada timnya selama 2 minggu.
"Apresiasi dari kita seperti biasa, karena sudah champion, diperbolehkan untuk tidak latihan dua minggu, dan kalau dari sekolah biasanya makan bersama yayasan dan para alumni yang mentraktir mereka makan," katanya.
Danil mengatakan, untuk target selanjutnya yaitu meraih 10 piala dalam ajang Honda DBL Jambi Series kedepannya.
Ia juga menyampaikan pesan untuk para atlet basket untuk terus menjaga kesehatan selama latihan, dan mengingat para suporter.
BACA JUGA: Mahfud Sosok Tepat Berantas Korupsi
BACA JUGA:Tips Agar Anak Lepas dari Popok
"Untuk anak-anak kondisi, jangan lupa atlet jaga kesehatan, jangan lupa temen yang support, jangan lupa orang-orang yang support kita," tuturnya.
Sementara Devid, manager basket SMA Bina Kasih turut mengakui bahwa tim lawan, yakni Xaverius 1 lebih baik.
"Pastinya sedih, kami sudah melakukan yang terbaik, tapi lawan memang lebih baik dari kami, jadi mereka layak untuk menang," ungkapnya.
Devid mengatakan bahwa, dalam game final kemarin, timnya mengalami masalah dalam kemampuan untuk finishing.
BACA JUGA:Capai Rp 5,3 Miliar, Perputaran Uang di Jambi Mantap Expo 2024
BACA JUGA:Sopir Batu Bara Bakal Bekerja Kembali
"Tim kita tadi kurang kemampuan untuk finishing si yang bermasalah tadi," katanya.