KERINCI – Gundukan tanah yang membentuk sebuah ‘’Pulau’’ di Danau Kerinci seluas sekitar 2 hektare akhirnya berlabuh di daerah Dusun Sembili, Desa Koto Tengah Seleman, Kecamatan Danau Kerinci. Hal ini diutarakan Sekcam Danau Kerinci, Muhammad Yasin.
Dia mengatakan Camat Danau Kerinci, Sukani, bersama Kapolsek Danau Kerinci AKP Edi Mardi dan dirinya sudah memantau dan mengecek keberadaan tanah rawa yang hanyut tersebut dengan menggunakan perahu.
BACA JUGA:Kiprah Sukses SAH, Bawa Puluhan Titik Sosialisasi GERMAS
BACA JUGA:11 Pejabat Eselon Dilantik, Pemprov Seger Buka Lelang Jabatan
“Kami bersama Pak Camat dan Kapolsek Danau Kerinci telah memantau pergerakan tanah tersebut. Saat ini tanah rawa yang hanyut tersebut sudah bertahan di Dekat wilayah kota tengah Seleman, Dusun Sembili, Kecamatan Danau Kerinci, seperti sudah bertahan dan tidak ada lagi pergerakkan,” jelasnya.
Pengecekan bersama itu, melakukan pengecekan langsung ke lokasi di Danau Kerinci, pada Selasa 16 Januari 2024, pagi.
M. Yasin, menambahkan bahwa tanah rawa tersebut atasnya bisa dilewati, meski tanah yang dipijak masih lembut. Kondisi tanah tanah rawa ditumbuhi rumput liar dan tanaman danau.
Meski belum memastikan, Yasin, menjelaskan, jika tidak ada lagi pergerakan karena angin juga tidak terlalu kencang. ”Kemungkinan besar, jika dilihat kondisi hari ini (kemarin, red) tidak ada lagi pergerakan,” katanya.
Pen, salah seorang warga Seleman membenarkan bahwa ‘’Pulau’’ di Danau Kerinci yang berasal dari daerah Batu Banyak, Pulau Pandan, sudah bertahan di daerah Seleman. Jaraknya sekitar 2 kilometer dari pantauan Desa Seleman. “Ya, sepertinya sudah bertahan di Daerah Koto Tengah Seleman,” terangnya.
Untuk diketahui, asal muasal munculnya pulau kecil di tengah Danau Kerinci, saat Kabupaten Kerinci dihantam banjir besar. Ternyata tanah seluas lebih kurang 2 hektare tersebut berasal dari wilayah Pulau Pandan, di tepi Danau Kerinci.
Doni, warga Pulau Pandan yang juga pemilik Psat (rumah tempat cari ikan, red) menceritakan, tanah seluas 2 kali lapangan bola itu, bisa bergeser ke Tengah Danau dan merusak psat miliknya di danau Kerinci.
Doni mengatakan sekitar pukul 11.00 WIB pada Jumat 12 Januari 2024, tanah itu naik ke permukaan danau setelah diguyur hujan. Air danau naik cukup tinggi, tanah tersebut ikut naik dan bergerak mengikuti arah angin ke tengah Danau Kerinci.
“Saat itu saya dan beberapa orang teman berada di lokasi,” ungkapnya.
Doni dan rekannya sempat berusaha agar tanah yang terapung dan bergerak ke tengah danau untuk tidak mengenai rumah psat miliknya dengan mencoba mendorong dengan cara menggunakan speedboat. Tetapi usahanya tidak membuahkan hasil. Akhirnya lokasi tempat dirinya mencari ikan juga dihantam tanah yang sangat luas tersebut ke tengah Danau.
“Kami coba mendorong tanah itu dengan dua speedboat untuk menghindari rumah psat, karena itu tempat usaha kami mencari ikan. Tetapi tidak bisa karena tanah cukup besar dan luas, sehingga psat dihantam dan terbawa ke tengah danau, kami rugi sekitar 15 juta rupiah atas kejadian tersebut,” katanya. (sap/ira)