BACA JUGA:6 Manfaat Angkat Beban Bagi Ibu Hamil
Ditambah lagi, setelah pertemuan tertutup antara perwakilan sopir dengan gubernur, ribuan sopir yang menunggu di luar kantor gubernur, tidak dapat menemui gubernur Jambi Al Haris.
"Anak kami butuh makan, butuh sekolah. Kalau tutup, tutup semua,” teriak seorang sopir.
“Sekarang sopir yang dirugikan, perusahaan tetap bisa menjual batu bara. Dibayar Rp 20 ribu, dapat apa. Untuk bensin saja tidak cukup," timplanya.
Emosi dengan itu, para sopir kemudian mengeluarkan truk-truk mereka dari lapangan kantor gubernur.
Puluhan truk menutup sejumlah akses jalan di Kota Jambi. Terparah, lampu merah simpang BI lumpuh.
Dari empat sisi jalan, ditutup oleh truk angkutan batu bara.
"Biar semua merasakan tidak bisa mencari nafkah," teriak sopir lagi. (*)