Menurut pengamatannya, Allard memang telah menggunakan vape sejak berusia 16 tahun, tapi belakangan frekuensinya menjadi lebih sering.
"Dia tidak tahu betapa buruknya vape baginya. Sehari sebelum dia diintubasi, dia sempat berkata, 'Saya tidak menyangka bisa separah ini',” kata Hurlburt menceritakan penyesalan cucunya.
BACA JUGA:Sekali Makan Nyawa Melayang! Ini Dia Jenis Jamur yang Paling Mematikan di Dunia
BACA JUGA:Kolaborasi Kunci untuk Atasi Backlog Perumahan
Para ilmuwan hingga kini masih menyelidiki hubungan antara vape dan penyakit paru-paru. Namun, beberapa studi membuktikan, bahaya vape membuat orang lebih berisiko ketika mengalami infeksi saluran pernapasan.
Direktur medis Program Transplantasi Paru-Paru Rumah Sakit Umum Massachusetts, Brian Keller mengatakan, penelitian yang melibatkan hewan dan sel manusia menunjukkan bahwa bahaya vape dapat merusak pembuluh darah dan sel-sel yang melapisi paru-paru.
Namun para ilmuwan masih mencoba mempersempit senyawa mana dalam rokok elektrik yang paling buruk bagi kesehatan manusia.
“Sebenarnya ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan. Termasuk nikotin, cairan vape seperti propilen glikol atau gliserol, serta perasa yang banyak orang tambahkan ke vape,” kata Kellera.
Dipasang alat bantu hidup Ibu Allard, Jaime Foertsch menambahkan, putranya dipasangi alat bantu hidup yang disebut mesin oksigenasi membran ekstrakorporeal atau extracorporeal membrane oxygenation (ECMO).
ECMO berguna untuk menambahkan oksigen ke dalam darah. Allard diterbangkan dari Dakota Utara menuju ke M Health Fairview di Minnesota pada akhir Oktober 2023.
Foertsch mengungkapkan, Allard adalah pasien terlama yang pernah dirawat di rumah sakit setempat dan menggunakan alat bantu ECMO.
Hingga awal Desember 2023, Allard lagi-lagi harus berjuang untuk bertahan hidup. Pasalnya, ditemukan gumpalan darah yang bisa berakibat fatal apabila tidak ditangani.
Pada 12 Desember 2023, anak muda mantan pengguna vape ini kembali nyaris kehilangan nyawa. Ia mengalami serangan jantung.
"Dalam beberapa pertemuan keluarga, tim tenaga kesehatan (Unit Perawatan Intensif Bedah) mengatakan bahwa harapan hidup Jackson tinggal satu persen," kata Foertsch.
Namun, pihak keluarga enggan menyerah. Mereka terus mendorong pihak tenaga kesehatan untuk mengupayakan kesembuhan Jackson Allard.
Mendapatkan donor paru-paru yang cocok Pada malam tahun baru 2024, Foertsch bisa bernapas lega. Ia menerima telepon bahwa dokter mengabarkan ada angin segar bagi putranya lewat jalan transplantasi atau cangkok paru-paru.