JAKARTA – Upaya memperkuat langkah pencegahan stunting sejak dini, terus dilakukan Pemkab Merangin. Di antaranya dengan membagikan tablet tambah darah kepada siswi SMP di daerah setempat.
Penjabat Bupati Merangin, Mukti mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari aksi gizi yang dilakukan oleh pemerintah ke sekolah-sekolah untuk menurunkan angka dan pencegahan stunting.
BACA JUGA:Pj Walikota Lepas Peserta Pelatihan ke Singapura, G to B dengan Temasek Polytechnic Singapore
BACA JUGA:Waspada! Asupan Gula Berlebih Bisa Berdampak pada Gangguan Kecemasan
‘’Jadi tablet tambah darah ini kami berikan kepada para remaja putri di sekolah dan nantinya akan berlanjut ke sekolah-sekolah lainnya di Kabupaten Merangin selama 2024,’’ katanya.
Pemberian tablet tambah darah menjadi upaya awal bagi pemerintah untuk mempersiapkan remaja putri di daerah itu sebelum menjadi seorang ibu di kemudian hari, dengan memastikan setiap remaja putri memiliki gizi yang baik.
"Sudah harus dipersiapkan, sehingga nantinya bila mereka sudah berkeluarga akan memiliki anak yang sehat, terhindar dari stunting," katanya.
Aksi gizi di sekolah dan pemberian tablet tambah darah itu, merupakan penerapan dari program kegiatan pergerakan masyarakat hidup sehat.
Program ini, katanya, menjadi salah satu upaya strategis dalam meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet tambahan darah pada remaja putri, yang juga menjadi salah satu indikator layanan intervensi gizi spesifik dalam percepatan penurunan dan pencegahan stunting.
Selain itu upaya lain dalam penurunan dan pencegahan stunting melalui aksi konvergensi intervensi serta beberapa kegiatan lain yang bertujuan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Merangin.
Selanjutnya diharapkan aksi gizi di sekolah dan pemberian tablet tambah darah itu, dapat memotivasi sekolah-sekolah lain untuk ikut melaksanakan kegiatan aksi bergizi secara rutin, sebagai bentuk upaya meningkatkan gizi remaja, serta mencegah anemia pada remaja putri, sehingga mendukung pencegahan stunting.
Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022 menunjukkan, Kabupaten Merangin prevalensi stuntingnya sebesar 14,5 persen atau telah terjadi penurunan 5,2 persen dari 2021 yang tercatat sebesar 19,7 persen. (*/zen)