Menempuh Pendidikan S3 sambil menjalani kodrat sebagai istri dan ibu, tentulah tidak mudah. Namun, sesuatu yang sudah dimulai, tentunya harus dijalani dan diselesaikan bukan?
Adalah Amanda Dea Lestari, perempuan kelahiran Palembang, pada 1 Mei 1997 lalu, yang harus membagi waktu untuk mengurus suami dan putrinya yang masih berusia 6 bulan, sambil menjalani aktivitasnya sebagai dosen dan juga menempuh pendidikan S3. Dengan kondisinya itu, Amanda mengaku harus pintar-pintar membagi waktu.
“Jadi kan fokus terbagi lagi, dengan diamanahkan sebagai ibu. Alhamdulillah bagi waktu kuliah, kerja ngajar masih bisa. Tapi jadi perjuangan, karena kan juga sambil ngasuh dan menyusui. Tapi jalani aja, Alhamdulillah semua mendukung penuh,” kata dosen tetap Universitas Adiwangsa ini.
Ditambah lagi, saat ini perempuan berusia 26 tahun itu baru saja mendapatkan beasiswa S3 dari Pemprov Jambi. Mendapatkan beasiswa S3 dari Pemprov Jambi itu, diakui Amanda juga menjadi faKtor penyemangat untuk menyelesaikan studi.
“Beasiswa jadi semangat memacu untuk menyelesaikan studi,” ujarnya.
Apalagi, untuk mendapatkan beasiswa S3 itu sendiri juga melalui tahapan yang tak singkat.
“Pemburu beasiswa ini kan banyak ya, dan untuk S3 ini ada 70 kuota yang diterima. Jadi bismillah aja, dan Alhamdulillah dapat rezeki,” kata mahasiswa S3 Doktor Ilmu Hukum, Hukum Pemerintahan, Fakultas Hukum Unja ini .
Ia pun menargetkan agar Pendidikan S3 yang tengah ditempuhnya itu dapat selesai di tahun mendatang.
“Insya Allah, target mudah-mudahan sebelum Mei 2024 sudah kelar,” ujarnya.
Ekstra Bagi Waktu
Sebagai seorang ibu yang masih harus menyelesaikan pendidikan dan juga menjalankan tridarma perguruan tinggi sebagai seorang dosen, ia mengaku harus ekstra dalam membagi waktu.
Bahkan harus kekurangan waktu tidur dan istirahat. Namun ia juga bersyukur, sebab kedua orangtuanya masih turut membantu untuk mengurus sang buah hati.
“Alhmdulillah sebelum melahirkan sudah pindah ke rumah orangtua, dan sampai sekarang masih di rumah orangtua. Karena juga orangtua belum boleh pindah, karena mama papanya kan masih sibuk kalua di rumah sendiri. Jadi sekarang dibantu orangtua,” bebernya.
Amanda juga menyebut bahwa dirinya kini lebih memilih untuk pulang lebih awal, jika semua kegiatan sudah selesai.
“Dulu kalau pulang ngajar misalnya pegi dulu. Kalau sekarang, selesai kuliah langsung pulang. Capek manusiawi, tapi suami selalu mendukung. Apa yang sulit dibantu. Awalnya sulit (awal melahirkan) tapi 6 bulan sudah terlewati,” kata dia.
Kuncinya, kata Amanda harus pintar membagi waktu. “Ngebagi waktu kalau belajar, tunggu anak tidur. Kalau udah nyeyak tidur, baru bebas mau buka laptop, beres-beres rumah, masak, nyuci baj. Dan subuh harus sudah bangun bergegas,” ujar Amanda. (tav/enn)
BIODATA
Nama : Amanda Dea Lestari S.H., M.H.
Tempat/Tanggal Lahir : Palembang/1 Mei 1997
Pendidikan Terakhir : S2 Ilmu Hukum
Pendidikan Saat ini : S3 Doktor Ilmu Hukum Unja
PENGALAMAN ORGANISASI
· 2015 – 2019 Anggota Forum Intelektual Muslim (FIS) FH Unja
· 2017 – 2018 Direktur Law Science Organization (LSO) FH Unja
· 2015 – sekarang Anggota Jambi Young Writters (JYW)
· 2015 – sekarang Kordinator Divisi Karya Fiksi Forum Lingkar Pena (FLP) Wilayah Jambi
· 2015 – sekarang Satuan Mahasiswa (SATMA) Anti Narkoba Provinsi
· Jambi
· 2017 – sekarang Ketua Alumni Parade Cinta Tanah Air (PCTA)
· Provinsi Jambi
· 2018 - 2019 Sekretaris Forum Indonesia Muda (FIM) Regional
· Jambi
· 2021 – sekarang Anggota Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN) Provinsi Jambi