JAKARTA - Bek sayap PSS Sleman Ibrahim Sanjaya menjelaskan timnya dalam motivasi tinggi untuk mengalahkan Borneo FC pada pekan ke-29 Liga 1 Indonesia di Stadion Manahan, Solo, hari ini, Kamis 14 Maret 2024.
Dikutip dari laman resmi klub, Rabu, Ibrahim menjelaskan ini merupakan pekan yang berat untuk bisa mengamankan poin penuh dari Borneo FC.
Menurutnya Laskar Elang Jawa perlu mengamankan poin penuh dari Borneo FC agar bisa menjauhkan diri dari zona degradasi.
"Sudah kami ketahui Borneo FC Samarinda saat ini berada di puncak klasemen kompetisi. Bermain menghadapi mereka, kami memiliki motivasi tinggi," tegas Ibrahim.
BACA JUGA:8 Cara Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil saat Puasa
BACA JUGA:Tips Puasa Ramadan untuk Penderita Diabetes
"Apapun keadaan yang terjadi pada kami, harus ambil poin penuh di kandang. Karena posisi kami di klasemen saat ini tidak aman," sambungnya.
Pemain bernomor punggung 22 tersebut menjelaskan jika PSS telah menjalani latihan intensif selama tiga hari terakhir dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi Borneo FC.
Laga kontra Borneo FC merupakan laga pertama PSS Sleman pada bulan Ramadan dan hal tersebut tidak menjadi masalah untuk Ibrahim Sanjaya.
"Ini sesi latihan terakhir sebelum kami berangkat ke Solo untuk pertandingan menghadapi Borneo FC Samarinda, Kamis (14 Maret 2024) malam. Kami memperbaiki kekurangan, melakukan evaluasi tim dengan materi yang diberikan oleh Coach Risto yang sudah diterapkan kepada para pemain," jelas Ibrahim.
BACA JUGA:Tanda dan Dampak Kebanyakan Makan
BACA JUGA:Jumat Depan, KPK Panggil Anggota DPR Ahmad Sahroni
"Bertanding pada malam hari usai berbuka puasa bagi saya sama saja. Tim Borneo FC ada beberapa pemain yang juga berpuasa, menurut saya tidak menjadi kendala. Beberapa musim yang lalu, saya pernah juga bermain pada bulan Ramadan. Jadi saya tetap bermain maksimal karena tidak ada pengaruh," pungkasnya.
Saat ini PSS Sleman menempati peringkat ke-15 klasemen sementara Liga 1 Indonesia dengan torehan 31 poin dari 28 pertandingan, berjarak tiga poin dari zona degradasi. (ANTARA)