MUARASABAK - Untuk kesekian kalinya, Jembatan Muara Sabak (JMS) yang berada di antara Kecamatan Muarasabak Barat dan Kecamatan Muarasabak Timur hampir mengalami musibah tertabrak alat transportasi air.
Sebuah Tongkang yang ditarik oleh TB Johan Jaya 109 Towing BG Kapuas Jaya 3117, menabrak Jembatan Muara Sabak (JMS), Minggu, 22 Oktober 2023, lalu.
Sebelumnya, tiang jembatan terpanjang di Kabupaten Tanjab Timur yang berada di atas Sungai Batanghari ini sudah beberapa kali mengali insiden benturan keras dari sejumlah kendaraan air berukuran besar.
Bahkan, dari beberapa kasus tersebut, ada yang menyebabkan kerusakan cukup parah pada titik fatal dari jembatan tersebut.
BACA JUGA:Aktivitas PETI di hulu Sungai Kapuas ancam kerusakan lingkungan
Kali ini, bukan badan jembatan ataupun tiang penyanggahnya yang mengalami insiden tersenggol, namun tongkang berisi batu bara itu menyenggol tiang safety JMS. Dimana tiang ini sengaja dirancang agar benturan keras tidak langsung mengenai tiang jembatan tersebut.
Alat transportasi air ini sendiri awalnya bertolak dari arah Jambi, dengan tujuan ke Pelabuhan Samudera, Kabupaten Tanjab Timur.
Adapun kronologis singkat terkait kejadian ini yaitu bermula saat kendaraan air pengangkut batu bara itu melintas disaat kondisi air sungai tengah dalam keadaan surut dalam.
Akibatnya, kruw TB Johan Jaya 109 Towing BG Kapuas Jaya 3117 yang menarik tongkang bermuatan batu bara itu salah memilih alur yang hendak dilintasinya.
BACA JUGA:Anwar Usman: Apa yang dialami oleh MK harus dipandang sebagai berkah
Lalu, mengakibatkan salah satu sisi badan dari kendaraan air itu menyenggol tiang safety dari jembatan penyeberangan tersebut.
Dampak dari benturan yang cukup keras itu, menimbulkan kerusakan pada tiang safety tersebut dan juga mengakibatkan bantalan karet pada tiang tersebut pecah, serta adapula bantalan tersebut yang hilang.
Terkait hal ini, Kasat Polairud Polres Tanjab Timur, AKP Ahmad Soekany Daulay, saat dikonfirmasi membernarkan terliar kejadian ini.
"Terkait insiden itu benar adanya. Dan saat ini pihak kami tengah melakukan penyelidikan. Selain itu, kita juga sudah menyurati pihak KSOP untuk melakukan penundaan pelayaran terhadap kendaraan pengangkut batu bara tersebut," ujarnya.
BACA JUGA:Luka Puan