JAMBI, JAMBIKORAN.COM - Dalam rangka merayakan Paskah tahun ini, Gereja Pentakosta Indonesia (GPI) Aur Duri, Kota Jambi memutuskan untuk mengadakan ibadah dengan format yang mempertahankan esensi tradisional.
Namun dengan penekanan khusus, pada penyampaian tiga khotbah yang berbeda selama ibadah.
Langkah ini diambil untuk memperdalam pemahaman jemaat tentang makna Paskah. Yakni, melalui refleksi atas pengorbanan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.
Walaupun tidak disertai dengan kegiatan ekstra yang mencolok atau berbeda jauh dari rutinitas, inti dari perayaan Paskah yaitu, pengorbanan Yesus Kristus dan kebangkitan-Nya tetap dapat disampaikan dan dirayakan dengan penuh makna.
BACA JUGA:Menenal Buha-buha Ijuk, Tradisi Ziarah Kubur pada Perayaan Paskah
BACA JUGA:Apa Itu Jumat Agung, Salah Satu Ibadah Jelang Hari Raya Paskah
Ibadah Paskah di GPI Aur Duri dilaksanakan seperti biasa, namun dengan tambahan unik berupa tiga sesi khotbah yang dirancang untuk memberikan perspektif komprehensif tentang Paskah.
Setiap khotbah akan menyoroti aspek yang berbeda dari perayaan ini. Mulai dari pengorbanan Yesus, kematian-Nya di kayu salib, hingga kebangkitan-Nya yang membawa harapan baru bagi umat manusia.
Pendeta dalam sambutannya, menekankan pentingnya perayaan Paskah sebagai momen untuk merenung dan memperbaharui komitmen terhadap sesama serta lingkungan.
"Paskah bukan hanya tentang kebangkitan Yesus, tetapi juga tentang bagaimana kita sebagai pengikut Kristus, dapat membawa kebangkitan dalam bentuk kasih dan pelayanan kepada sesama," ujarnya.
Ibadah Paskah GPI Aur Duri diharapkan tidak hanya menjadi momen perenungan, tetapi juga penguatan iman bagi jemaat, mengingatkan kembali pada dasar kepercayaan Kristen dan menginspirasi kehidupan yang penuh dengan kasih dan pengampunan.(*)