Jambi Datangkan Cabai Aceh dan Jawa

--

JAMBI - Pasokan cabai di Provinsi Jambi, masih minum. Akibatnya, harga cabai masih tinggi, harga cabai semakin pedas. Pemprov Jambi, sudah mengambil tindakan untuk mengintervensi kondisi tingginya harga cabai tersebut, yakni dengan mendatangkan 14 ton cabai dari luar daerah, untuk didistribusikan ke pasar tradisional Jambi.


Apalagi menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), harga pangan di Provinsi Jambi terus melejit naik, termasuk cabai.


Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, mengatakan,  sejak, Senin 20 November 2023, Pemprov Jambi menggelar Operasi pasar. Operasi pasar tersebut dilakukan di pasar-pasar tradisional di Jambi diantaranya Pasar Angso Duo dan Pasar Talang Banjar,  Kota Jambi.


"Hari ini (kemarin, red) kita operasi pasar, ada 14 ton cabai merah, cabai rawit dan cabai hijau. Di pusatkan di Pasar Angso Duo dan di Pasar Talang Banjar,” katanya, Senin (20/11).


Belasan ton komoditas cabai itu berasal dari luar Provinsi Jambi, yaitu dari Aceh dan Jawa. Kemudian Pemerintah akan menjualnya sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) dan masih terjangkau oleh masyarakat.


“Karena sudah disubsidi, yang tidak perlu lagi biaya transportasi. Kita intervensi melalui dana BTT dan anggaran dari Dinas Ketahanan Pangan,” ucapnya.


Dalam operasi pasar ini bekerja sama antara Pemprov Jambi, Bank Indonesia, Perum Bulog Jambi dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).


Operasi pasar ini juga merupakan bentuk intervensi pemerintah untuk mengendalikan harga bahan pangan yang akhir-akhir ini melonjak tinggi beserta menekan angka inflasi.


Sudirman mengungkapkan angka inflasi di Jambi saat ini masih terkendali, berada pada angka 2.4 persen.
“Masih terendah, ya dan masih berada di tengah-tengah di level provinsi,” tandasnya. (enn/ira)

Tag
Share