Pernikahan Massal: Kisah Wang Lan dan Kehadiran Pesta Pernikahan Masa Kini di China

Zhang Shubin (depan) mengendarai sepeda ketika berangkat ke tempat pesta pernikahan di Kota Lingwu, Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia, China barat laut.--Antaranews.com

Para pengantin baru berkolaborasi untuk menyelesaikan sejumlah tantangan seperti memasukkan benang ke lubang jarum dan meniup balon, menghibur penonton dan menciptakan kenangan berharga.

"Suasananya secara keseluruhan rileks dan menyenangkan, dan permainan-permainan yang dilakukan begitu mengesankan. Sangat menyenangkan berpartisipasi dalam pesta pernikahan seperti ini," kata Wang.

Wang bercerita bahwa orang tuanya menikah pada tahun 1990-an, dan meskipun foto pernikahan mereka sudah menguning seiring berjalannya waktu, kebahagiaan di wajah muda mereka masih terlihat jelas.

BACA JUGA:Bayer Leverkusen Juara DFB Pokal Usai Tundukkan Kaiserslautern 1-0

BACA JUGA:Manchester United Raih Gelar Piala FA, Tundukkan Manchester City 2-1

Karena jarang melihat orang tuanya bertengkar, dia mendambakan pernikahan yang penuh cinta. Menggelar pesta pernikahan yang mengingatkan pada era orang tuanya memiliki makna tersendiri baginya.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak anak muda di China telah mendefinisikan ulang pesta pernikahan agar memiliki makna khusus, mengedepankan kesederhanaan, kebebasan, dan individualitas. 

Selain pernikahan massal, terdapat pula beberapa jenis pesta pernikahan baru seperti pernikahan destinasi, pernikahan rendah karbon, dan pernikahan minimalis.

Sebelumnya pada bulan ini, video pasangan pengantin baru kelahiran "pasca 1995-an" yang menggunakan sepeda sewaan untuk berangkat ke lokasi pesta pernikahan mereka menjadi viral. 

BACA JUGA:Xavi Hernandez Bangga dengan Pekerjaannya Meski Akhiri Karir di Barcelona Tanpa Gelar

BACA JUGA:Rinov/Pitha Melesat ke Final Malaysia Masters 2024 dengan Kemenangan Dramatis

Dalam video tersebut, sang pengantin pria memimpin perjalanan dengan sepeda sewaan sambil memboncengkan sang pengantin wanita, sementara rombongan pengantin mengikuti di belakangnya dengan sepeda yang dihiasi balon warna-warni

Menurut Zhang Shubin, sang pengantin pria, karena jarak yang dekat dengan lokasi pesta pernikahan, mereka memutuskan untuk menggunakan sepeda sewaan dalam prosesi pernikahan, menyadari manfaat lingkungan dan efektivitas biaya dari pilihan itu. 

Zhang menambahkan bahwa dia juga menyewa bus dari perusahaan transportasi umum setempat untuk mengakomodasi para kerabat berusia lanjut yang memiliki masalah mobilitas.

Prosesi menaiki sepeda tersebut mendapat pujian dari warga yang melintas, sementara banyak warganet mengapresiasi pesta pernikahan rendah karbon itu serta menyampaikan doa dan restu.

Tag
Share