Pelaku PETI Melarikan Diri, Saat Anggota Polres Lakukan Penertiban

Jambi - Personel Subdit Tipiter Ditreskrimsus Polda Jambi, bersama Polres Bungo melakukan penertiban Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), yang menggunakan Alat Berat di Dusun Sungai Telang Kecamatan Rantau Pandan, Kabupaten Bungo.

Penertiban tersebut dipimpin oleh Kapolres Bungo AKBP Singgih Hermawan, didampingi Kasubdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi AKBP Reza Khomeini serta diikuti personel gabungan Polres Bungo, Denpom II/2 Sriwijaya Jambi, dan Babinsa Kecamatan Rantau Pandan, Bungo, Jambi.

Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto, melalui Kompol Muhammad Amin Nasution, saat diwawancarai pada Senin, 27 Mei 2024 mengatakan bahwa, dari lokasi PETI tersebut tidak ada yang diamankan.

"Setibanya petugas di lokasi PETI, para pelaku telah melarikan diri," jelasnya.

BACA JUGA:Rekomendasi HP Xiaomi Harga 2 Jutaan Terbaik di Tahun 2024

BACA JUGA:Alhamdulilah! Usai Dipanggil Jokowi, Menteri Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT

Pihaknya turut menghimbau kepada masyarakat untuk tidak lagi melakukan tindakan ilegal, yang dapat merusak lingkungan.

Diberitakan sebelumnya, personel gabungan turun dengan berjalan kaki selama lebih kurang lebih 5 jam, menuju lokasi tempat aktivitas PETI dengan medan yang cukup sulit.

Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto, saat diwawancarai pada Rabu 22 Mei 2024 mengatakan bahwa, tim terpaksa harus berjalan kaki dikarenakan akses jalan yang sulit untuk ditempuh. Tim yang turun berangkat pada hari Selasa 21 Mei 2024 pukul 08.00 wib.

"Tim sangat luar biasa karena harus berjalan kaki berjam-jam dikarenakan jalurnya berbukit dan masih hutan lebat, serta tidak ada jalur untuk mobil maupun motor untuk mencapai titik lokasi, "kata Kabid Humas Polda Jambi pada Rabu, 22 Mei 2024.

BACA JUGA:Resep Puding Vanila Pisang, Dessert Praktis Ala Rumahan

BACA JUGA:Resep Bumbu Kari Ayam Lezat dan Sederhana

Saat tiba di lokasi, tim berhasil menemukan 1 unit alat berat jenis Excavator berwarna kuning, yang diduga digunakan untuk aktivitas PETI yang telah ditinggalkan oleh pemilik dan operator.

Selanjutnya, dilakukan pelumpuhan alat agar tidak dapat digunakan kembali oleh pelaku PETI dan dilakukan juga pembakaran lokasi basecamp, tempat pelaku Peti menginap.