Israel Mengaku Telah Melenyapkan Pemimpin Hamas

Foto yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Sabtu,18 Mei 2024, ini memperlihatkan operasi militer Israel di Rafah timur di Jalur Gaza selatan. Israel setuju untuk melanjutkan pembicaraan dengan Hamas terkait kesepakatan pembebasan sandera pekan--Antaranews.com

JAMBIKORAN.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim bahwa mereka telah melenyapkan pemimpin gerakan Hamas di Tepi Barat Yassin Rabia.

Bukan hanya itu saja, mereka juga mengaku telah melenyapkan beberapa pejabat senior dalam sebuah serangan udara di bagian barat laut kota Rafah di Jalur Gaza.

“Awal malam ini, sebuah pesawat IAF, dalam serangan berdasarkan intelijen IDF dan ISA, melenyapkan Yassin Rabia, Komandan kepemimpinan Hamas di Yudea dan Samaria, serta Khaled Nagar, seorang pejabat senior Hamas di wilayah Yudea dan Samaria. Serangan itu dilakukan di daerah Tal as Sultan, di barat laut Rafah, berdasarkan intelijen yang tepat,” kata IDF melalui Telegram.

Pernyataan itu menyatakan bahwa Rabia memerintahkan seluruh aktivitas Hamas di Yudea dan Samaria dan "merencanakan serangan Hamas" di wilayah itu.

BACA JUGA:3 Cara Berhenti dari Kebiasaan Mengonsumsi Gula

BACA JUGA:Dampak Anak Kelebihan Asupan Gula yang Harus Diwaspadai

“IDF mengetahui laporan yang menunjukkan bahwa akibat serangan dan kebakaran yang terjadi, beberapa warga sipil di daerah tersebut terluka. Insiden tersebut sedang ditinjau,” tambah pernyataan itu.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dan menewaskan hampir 1.200 orang dan sekitar 240 lainnya diculik dalam serangan itu.

Israel melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.

BACA JUGA:Sadis! Israel Bakar Pengungsi Rafah dengan Hidup-Hidup

BACA JUGA:Kolaborasi Yang Harmoni Wujudkan Kemajuan Tanah Pilih

Akibatnya lebih dari 35.900 warga Palestina telah terbunuh sejauh ini akibat serangan Israel di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat, sementara lebih dari 100 sandera diduga masih ditahan oleh Hamas di Gaza.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan