Upayakan Bangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Menko Polhukam RI Hadi Tjahjanto saat jumpa pers di hotel Mercure, Harmoni.-ANTARA-Jambi Independent
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya tengah mengupayakan pembangunan rumah sakit milik Indonesia di Gaza.
"Kemarin kami sudah bicarakan, ini memang masih tahap untuk penjajakan. Tentu supaya kita bisa memiliki lagi rumah sakit Indonesia di Gaza," kata Hadi saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis.
Hadi menjelaskan pihaknya telah melakukan beragam upaya, salah satunya yakni berkomunikasi dengan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) terkait pembangunan rumah sakit di Gaza.
Namun demikian, Hadi belum bisa memastikan kapan pembangunan itu dilakukan lantaran harus mempertimbangkan kondisi konflik di Gaza.
BACA JUGA:Satgas MTF UNIFIL XXVIII-O UNIFIL Terima UN Medal dari PBB
BACA JUGA:Targetkan Himpun 30 Ribu Inovasi Daerah di 2024
Sebelumnya, Hadi memang telah bertemu dengan Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad di kantor Kemenko Polhukam, Senin(10 Juni 2024) untuk membahas upaya pembangunan rumah sakit di Gaza.
Dalam pertemuan tersebut, Hadi juga mengapresiasi perjuangan NGO ini yang selama melakukan aksi kemanusiaan di Gaza. Hingga saat ini, perjuangan MER-C di bidang kesehatan dan keselamatan di tanah Gaza masih berlangsung.
Hadi memastikan pemerintah akan terus mendukung bantuan kemanusiaan yang dilakukan MER-C di Gaza.
Untuk diketahui, MER-C adalah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang pemberian bantuan medis kepada korban bencana ataupun peperangan.
BACA JUGA:Percepat Rilis Hasil Susenas Pertama Pada Awal Juli Mendatang
BACA JUGA:Bahas Masa Depan Penegakan Hukum
Organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan mahasiswa Universitas Indonesia pada 1999 ini kerap melaksanakan aksi kemanusiaan di dalam maupun luar negeri.
Belakangan, MER-C juga menaruh perhatian kepada warga Palestina yang menjadi korban peperangan di wilayah Gaza. Salah satu upaya proaktif MER-C yakni dengan mengirimkan surat resmi kepada pihak World Health Organization (WHO) terkait banyaknya rumah sakit yang rusak karena diserang.