Dokter Ibu

Dahlan iskan--

Ini bukan di film How to Make Millions Before Grandma Dies. 

Ini di kehidupan nyata: ada dokter bertekad tidak mau kawin. Ia ingin fokus merawat ibunya. Ia khawatir: kalau kawin tidak bisa fokus merawat sang ibu. Apalagi kalau istrinya ternyata tidak sayang mertua. 

Ia bukan tidak mau kawin seumur hidupnya. Suatu saat ia akan kawin --setelah ibunya meninggal dunia. 

Ia seorang dokter. Namanya satu kata: Deny. Ia lulusan terbaik tapi setelah lebih 15 tahun masih tetap jadi dokter umum.  

BACA JUGA:Mahrup Pimpinan Rapat Paripurna, Penyampaian Nota Pengantar Dua Ranperda

BACA JUGA:Pemkab Muaro Jambi Kurangi Angka Kemiskinan Ekstrim, Berikan Sembako dan Launching Gerai Datuk Kades Plus

Begitu banyak tawaran untuk jadi spesialis. Termasuk di luar negeri. Deny tidak mau meninggalkan mamanya.  

Di mata Deny, sang mama luar biasa. Saat Deny umur empat tahun ayahnya meninggal. Deny masih punya adik. Juga punya tiga kakak. Sang ibu sendirian membesarkan lima anak yang masih kecil. 

Deny ingat perjuangan mamanya itu: jualan kue. Di kota kelahirannya: Bengkulu. Kue apa saja. Termasuk keripik biji durian. 

Rumahnya di Bengkulu bertetangga dengan pengusaha yang jualan lempok: daging durian yang diolah jadi lauk-pauk. Biji duriannya dibuang.

BACA JUGA:Progres Proyek SPALD-T di Kota Jambi Masuk Tahap Akhir, Begini Penjelasan Waskita Karya Jambi

BACA JUGA:Kepala BKAD dan Kasat Pol PP Tanjabbar Dilantik 

Mama Deny memanfaatkan biji durian itu. Diparut. Dijadikan keripik. Dany kecil pun ikut memarut. Kadang sampai luka. Lalu ikut keliling menjual keripiknya. 

Deny selalu jadi juara kelas. Sejak SD sampai SMA. Lalu ingin kuliah teknik mesin.  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan