25% Penderita Migrain Dapat Alami Skala Nyeri Berat,Berikut Penjelasannya

Ilustrasi sakit kepala-jambi independent -

JAMBIKORAN.COM - Migrain adalah sakit kepala yang terasa berdenyut dan biasanya terjadi pada salah satu sisi kepala

Menurut Global Burden of Disease 2019, penyakit ini berada di posisi kedua sebagai penyebab disabilitas tertinggi di dunia, baik bagi pria maupun wanita.

Lebih dari 1 miliar orang di dunia setidaknya pernah mengalami satu kali periode migrain dalam hidupnya.

Sementara sekitar 148 juta orang di antaranya berujung pada kondisi migrain kronik.

BACA JUGA:Waspada Migrain di Tempat Kerja dan Simak Penanganannya

BACA JUGA:Penderita Migrain di Indonesia Meningkat 40%, Jangan Anggap Sepele

Di Indonesia, prevalensi migrain berkisar antara 11.000-12.000 per 100.000 jiwa.

Ketua Pokja Nyeri Kepala Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (PERDOSNI) dr. Devi Ariani Sudibyo, Sp.N(K) menyebut bahwa salah satu faktor penyebab migrain adalah genetik, terutama untuk jenis migrain dengan aura.

Seorang yang terserang migrain, 25% di antaranya mengalami serangan dengan skala nyeri berat selama 4 hari atau lebih per bulan.

“Prevalensi migrain dalam 1 tahun meningkat seiring usia antara laki-laki dan perempuan, mencapai maksimal usia 35-45 tahun. Prevalensi meningkat pada kelompok masyarakat dengan pendapatan rendah,” terang dr. Devi.

BACA JUGA:Gampang Sakit Kepala, Ternyata Zodiak Ini Sering Overthinking Loh

BACA JUGA:Tips Mengatasi Sakit Kepala Setelah Bangun Tidur

Sementara itu, dr. Isti Suharjanti, Sp.N(K) dari PERDOSNI menambahkan, perlunya strategi sesuai kondisi untuk mencegah migrain atau mengelola gejala secara lebih baik saat serangan muncul.

"Sangatlah penting bagi penyandang migrain mengembangkan strategi sesuai kondisinya untuk mencegah migrain atau mengelola gejala secara lebih baik saat serangan muncul,” terang dr. Isti Suharjanti.

Sebab, migrain kerap disalahpahami dan dapat berdampak secara signifikan pada semua aspek kehidupan, termasuk kemampuan untuk bekerja, berhubungan sosial, serta kesehatan mental.

Dalam penjelasannya, terdapat beberapa pemicu serangan migrain, di antaranya, perubahan hormonal, stres, pola makan dan istirahat tidak teratur, bau menyengat, cahaya terang, serta konsumsi terlalu banyak obat.

Tag
Share