Miris, Seorang Santri di Kota Jambi Jadi Korban Perundungan

Ilustrasi perundungan--

JAMBI - Seorang santri di Pondok Pesantren Tawakal Kota Jambi menjadi korban perundungan (bullying) oleh dua seniornya. 

Santri yang duduk di kelas VII itu berinisial APD (12).

Akibat perundungan (bullying) itu, santri itu mengalami luka lebam pada bagian paha dan cidera pada bagian kelamin. 

Atas hal tersebut, santri itu harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi. 

Orang tua santri tersebut, Rikarno Diwi mengatakan, anaknya mengalami luka lebam dan cidera pada bagian kelamin.

"karena digesek secara keras menggunakan kaki oleh seniornya," kata dia.

"Praktiknya itu mulut anak saya di tutup, tangannya dipegang, kakinya juga dipegang secara kuat dipaksa, dan terus kaki pelaku itu nendang kemaluan anak saya," ujarnya, Jumat (1/12). 

Dia menyebutkan, anaknya mendapatkan perundungan (bullying) yang cukup parah.

Pasalnya, saat anaknya sedang kesakitan, seniornya itu justru malah menginjak perut anaknya

"Luka lebam di kanan kiri paha, kemaluan sampai testisnya atau biji kemaluannya bengkak dan diperut juga," katanya. 

Para pelaku yang melakukan perundungan (bullying) terhadap anaknya itu, disebutkan dia, bukan teman sebaya anaknya. 

Para pelaku, disampaikan dia, merupakan senior yang sudah lulus, namun mengabdi di Pondok Pesantren tersebut. Pelaku itu sendiri bernama Rosad dan Firman. 

"Pelaku sudah lulus sekolah SMA, sedangkan anak saya masih kelas 7 SMP," terangnya. (*)

Tag
Share