Bahan Bakar Langka, Serangan Udara Terus Berlanjut di Jalur Gaza

Kakak dan adik Al Braim mencari kertas dan karton di bawah reruntuhan di Rafah untuk digunakan sebagai bahan bakar.--Antaranews.com

JAMBIKORAN.COM - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ikut menyuarakan keprihatinannya mengenai kekurangan bahan bakar di Jalur Gaza.

PBB juga mengatakan Israel masih tidak mengizinkan bahan bakar bagi bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah itu.

“Kurangnya listrik dan bahan bakar terus berdampak pada penyedia layanan dasar, termasuk rumah sakit, ambulans, toko roti, dan truk bantuan,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, Selasa, 16 Juli.

Dia menyebutkan bahwa dalam dua minggu terakhir PBB mampu mengumpulkan rata-rata 80.000 liter bahan bakar per hari, yaitu naik dari sekitar 45.000 liter setiap hari dalam dua minggu terakhir Juni.

BACA JUGA:Presiden Joe Biden Positif COVID-19 Saat Kampanye di Las Vegas

BACA JUGA:Ganda Campuran Denmark Christiansen/Boje mundur dari Olimpiade Paris 2024

Kendati kenaikan itu menunjukkan kemajuan, kata Dujarric memperingatkan, kebutuhan bahan bakar untuk operasi kemanusiaan yang paling mendasar adalah 400.000 liter per hari. 

“... dan pihak berwenang Israel masih tidak mengizinkan alokasi bahan bakar untuk para pekerja kemanusiaan lokal, sehingga mencegah mereka mentransfer pasokan di Gaza,” ujarnya.

Terkait serangan udara di Gaza, dia mengatakan serangan tersebut dilaporkan telah menewaskan dan melukai puluhan korban.

“Salah satu serangan terjadi hanya beberapa ratus meter dari Pusat Operasi Kemanusiaan Gabungan di Deir al Balah yang digunakan oleh PBB dan mitra LSM kami,” tuturnya.

BACA JUGA:Pelatih Filipina U-19 Josep Ferre Akui Kekuatan Ritme Tinggi Indonesia

BACA JUGA:Menang Telak atas Filipina, Indra Sjafri Tetap Tekankan Pentingnya Konsistensi Tim

Mengenai pengungsian, Dujarric mengatakan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan bahwa aliran keluarga yang mengungsi dari Kota Gaza ke Deir al Balah terus terjadi. 

Sedikitnya ada 1.000 orang yang  menyeberang dalam seminggu terakhir.

Tag
Share