Yousuf Abu Rabea Bertani di Atap Rumah untuk Lawan Kelaparan di Gaza
Petani di Jalur Gaza memulai pertanian di atap rumah.--Antaranews.com
Sekitar 67 persen fasilitas air dan sanitasi telah hancur atau rusak akibat aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan konflik, tunjuk statistik PBB pada Juni.
Warga Gaza "tidak mempunyai cukup makanan untuk melanjutkan hidup. Banyak dari mereka tidur dalam keadaan lapar, dan hanya makan satu kali sehari jika mereka beruntung," kata WFP.
"Kelaparan bukan hanya soal makanan. Masyarakat membutuhkan nutrisi. Mereka membutuhkan akses terhadap layanan kesehatan. Mereka membutuhkan air bersih, dan mereka membutuhkan tempat berlindung."
Yousuf dan saudara laki-lakinya kemudian mengeringkan benih-benih tersebut selama dua hari sebelum ditanam kembali.
Keberhasilannya dalam pembibitan sayuran batch pertama mendorong orang lain untuk bergabung dan memperluas skalanya.
"Kami sekarang bersiap menanam sayuran musim panas untuk memastikan pasokan minimum produk pertanian bagi masyarakat kami," tuturnya.
Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Hamas di Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas di perbatasan Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza meningkat menjadi 38.983 orang, kata otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza pada Minggu, 21 Juli.
Dua juta orang, atau hampir seluruh penduduk Gaza, menghadapi berbagai tingkatan krisis kerawanan pangan, dan angka malanutrisi terus meningkat, demikian disampaikan oleh Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP) di platform media sosial X pada akhir Juni.
Bahkan jika perang segera berakhir, Yousuf berkata, "kami tidak akan bisa kembali ke kehidupan normal dengan cepat."
Alih-alih hanya berdiam diri dan menunggu bantuan datang, bertani adalah salah satu opsi yang mereka miliki untuk mengatasi tantangan, menurut petani muda itu.
Kini, dia mendorong petani lainnya untuk mengolah tanah mereka meski perang masih terus berlanjut. "Perang ini akan berakhir cepat atau lambat, jadi kita harus mempersiapkan untuk hari itu," katanya.(*)