Erdogan Sebut Kejahatan Israel Sudah Melebihi Hitler
Recep Tayyip Erdogan -AFP-
JAMBIKORAN.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam keras tindakan Israel di Jalur Gaza, menyebutnya sebagai kamp pemusnahan terbesar di dunia dan menuduh Israel melakukan kekejaman yang melebihi tindakan Hitler.
Dalam pernyataan yang dikutip dari Anadolu pada Rabu 31 Juli 2024, Erdogan menyatakan bahwa para pemimpin dan organisasi Barat, yang bertanggung jawab atas keamanan internasional, hanya menyaksikan dari jauh tanpa bertindak selama hampir 300 hari.
BACA JUGA:Sandiaga Targetkan Harga Tiket Pesawat Turun 10 Persen Sebelum Oktober
BACA JUGA:Ciri-ciri Penyakit Ginjal yang Sudah Parah dan Butuh Cuci Darah
Sejak 7 Oktober 2023, menurut Erdogan, lebih dari 39.000 warga Palestina, mayoritas di antaranya adalah wanita dan anak-anak, telah menjadi korban kekerasan Israel.
Erdogan mempertanyakan berapa banyak lagi anak-anak yang harus mati sebelum dunia menyadari bahwa kebijakan invasi Israel membahayakan seluruh wilayah tersebut.
Ia menegaskan bahwa pendekatan yang digunakan Israel tidak dapat diteruskan.
Erdogan menuduh Israel sebagai satu-satunya negara di kawasan yang mencari keamanan melalui agresi, pembantaian, dan perampasan tanah, serta menyamakan tindakannya dengan perilaku organisasi teroris.
Ia menyatakan bahwa Israel tidak hanya menjadi ancaman bagi Palestina dan Lebanon, tetapi juga bagi seluruh umat manusia dan dunia secara keseluruhan.
Membandingkan situasi ini dengan masa lalu, Erdogan mengingatkan bahwa Hitler dihentikan, meskipun terlambat, oleh aliansi antara AS dan Uni Soviet.
BACA JUGA:Steven Wongso Ceritakan Awal Mula Kedekatannya dengan Arafah Rianti
BACA JUGA:Canggih! Sekarang Ada Dashcam Berbasis AI Agar Berkendara Jadi Lebih Aman
Ia menekankan perlunya menghentikan tindakan genosida, kebrutalan, dan barbarisme ini melalui aliansi kemanusiaan sebelum terlambat.
Erdogan juga mendesak mereka yang memiliki kekuasaan atas pemerintahan Netanyahu untuk segera menghentikan kekerasan.