Kota Jambi Inflasi 0,79 Persen

--

Jambi - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi dalam rilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan November 2023, mencatat Kota Jambi mengalami inflasi "month to month" (mtm) sebesar 0,79 persen, dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 117,08.

"Kota Jambi pada bulan November mengalami Inflasi ‘month to month’ (mtm) sebesar 0,79 persen. Inflasi year on year’ (yoy) sebesar 3,82 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 3,01 persen. Secara nasional, semua daerah di Indonesia mengalami inflasi tanpa terkecuali. Namun secara umum kenaikan inflasi masih dalam angka yang wajar," jelas Hendra, Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kota Jambi, seusai Rakor Inflasi Kota Jambi bersama Mendagri, Senin (4/12).

Hendra beberkan bahwa kenaikan inflasi diakhir tahun, biasa terjadi karena siklus tahunan, meningkatnya sejumlah komoditas kebutuhan pokok ditengah masyarakat.

"Ini fenomena tahunan yang lumrah biasa terjadi menjelang perayaan Natal, tahun baru dan memang sudah diprediksi sebelumnya bakal naik. Namun, kita tidak bisa menyikapinya dengan biasa saja, Pemkot Jambi melalui TPID, telah menyiapkan beberapa rencana aksi pengendalian selama sebulan kedepan," ujarnya.

Dari 24 kota se-Sumatera yang dihitung Indeks Harga Konsumen (IHK), Kota Jambi berada pada peringkat 5 dan menempati peringkat 15 se-Indonesia.

"Inflasi Kota Jambi terjadi disebabkan oleh kenaikan yang ditunjukkan dengan naiknya indeks harga pada lima kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok transportasi, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya. Khusus kelompok makanan, minuman dan tembakau, menjadi penyumbang terbesar dalam pembentukan inflasi Kota Jambi, dengan kontribusi sebesar 2,21 persen. Komoditasnya yaitu cabe merah, ikan nila, cabe rawit, bawang merah, dan gula pasir," beber Hendra.

Sedangkan untuk komoditas penahan inflasi Kota Jambi, sebut Hendra, terdiri dari beberapa komoditas. Antara lain, telepon seluler, air kemasan, bensin, semen dan daging ayam ras.

Rakor tersebut dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kota Jambi, Drs HA Ridwan, Msi, sedangkan Penjabat Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih, SH, MAP, mengikuti secara langsung rapat tersebut di Kementerian Dalam Negeri, bersama Mendagri di Jakarta.

Turut hadir dalam rakor tersebut, Staf Ahli Wali Kota Jambi Bidang, Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, H. Obliyani, SSos, ME, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Jambi, Amirullah, SH. OPD dan Kabag Teknis Pengendalian Inflasi Kota Jambi, serta Sekretariat TPID Kota Jambi.

Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Jambi yang dirangkaikan dengan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian inflasi Daerah bersama Menteri Dalam Negeri RI tersebut, rutin dilaksanakan setiap pekan di hari Senin.

Selain sebagai sarana meng-"update" perkembangan inflasi, rapat tersebut juga sebagai sarana strategis untuk mengevaluasi kinerja dan menyusun rencana aksi pengendalian inflasi di Kota Jambi.

Sekda Kota Jambi, A Ridwan menyampaikan bahwa Pemkot Jambi telah melaksanakan upaya strategis dan langkah kongkrit pengendalian inflasi Kota Jambi. Terutama dalam menyikapi kenaikan beberapa komoditas pendorong inflasi dalam beberapa waktu terakhir, termasuk antisipasi menjelang Nataru.

"Beberapa OPD teknis dalam dua minggu terakhir telah melaksanakan  beberapa kegiatan, seperti seluruh kecamatan melaksanakan pasar murah bersubsidi bagi masyarakat miskin ekstrem, Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM telah menyalurkan bantuan peralatan bagi 793 pelaku UMKM. Pada pekan ini Disperindag akan menggelar Pasar Murah di empat titik lokasi, yaitu Pasar Angso Duo, Pasar Talang Banjar, Tugu Keris dan Tugu Juang," jelas Sekda, A Ridwan.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, menurut Ridwan, juga akan menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah pada tanggal 12 Desember, serta dilanjutkan sidak kesejumlah pasar tradisional, ritel modern, pergudangan.

"Kita juga akan menggelar acara pangan murah, penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat miskin ekstrem, panen cabai, penyerahan bibit cabai dan penyerahan bantuan alat pertanian. Kegiatan terus dilaksanakan hingga akhir tahun secara berkesinambungan. Sinergi bersama seluruh pihak juga ditingkatkan agar inflasi, ketersediaan pangan, semuanya terkendali dengan baik," pungkasnya.

Sebelumnya, Penjabat Wali Sri tegaskan bahwa untuk menjalankan rencana aksi upaya pengendalian inflasi, butuh keseriusan dari semua pihak yang terkait dan akselerasi langkah bersama untuk menjalankan berbagai program kegiatan yang sifatnya preventif.

"Apa yang belum dilaksanakan, untuk segera diakselerasi pelaksanaannya. Hal positif terus dilakukan. Hal yang belum, segera dilaksanakan. Jangan permisif dengan kendala yang terjadi. Kita akan selalu evaluasi, mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah tersebut," jelas Sri. (zen/ira)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan