Pendapatan RSUD Rantau Ikil Turun, Imbas Tidak Menerima Pasien BPJS
PELAYANAN: RSUD Rantau Ikil, kini hanya menerima pasien umum.-SITI HALIMAH/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
MUARABUNGO – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantau Ikil Jujuhan, mengalami penurunan drastis dalam penerimaan pasien BPJS Kesehatan. Hal ini disebabkan oleh belum terakreditasinya rumah sakit tersebut. Sehingga dalam beberapa bulan terakhir, rumah sakit yang dipimpin oleh dr. Afriadi hanya bisa menerima pasien umum.
"Kami hanya menerima pasien umum, karena belum terakreditasi. Pendapatan rumah sakit sangat turun, mencapai 50 persen, karena yang dirawat di sini hanya pasien umum saja. Kami pun belum tahu kapan rumah sakit ini bisa terakreditasi, namun kami tetap melayani pasien seperti biasanya," ungkap dr. Afriadi.
Lokasi rumah sakit yang berada di wilayah perbatasan Jujuhan dengan Sungarumbai, Dharmasraya, Sumatera Barat ini, kini hanya bisa melayani masyarakat sekitar yang tidak menggunakan layanan BPJS. Kondisi ini memicu kekhawatiran tentang keberlangsungan operasional rumah sakit di masa mendatang, mengingat persaingan dengan rumah sakit di kabupaten tetangga yang sudah lebih maju dan berkembang.
H. Alkhafi, Datuk Rio Rantau Ikil, saat dikonfirmasi oleh media ini, menyampaikan, pihaknya belum paham tentang akreditasi itu.
BACA JUGA:Simak! Ini 5 Cara Mengusir Cicak di Rumah
BACA JUGA:Galian C Ilegal di Kerinci Marak
“Orang yang ahli yang bisa menjawabnya. Tapi harapan masyarakat Jujuhan, agar pihak dari Pemda Bungo bisa menindaklanjuti permasalahan ini," ungkap Alkhafi.
Sudah seharusnya RSUD Rantau Ikil diperjuangkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Bungo, mengingat pentingnya layanan kesehatan bagi masyarakat setempat. Jika masalah akreditasi ini tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin RSUD Rantau Ikil terancam tutup. Persaingan dengan rumah sakit lain di wilayah tetangga yang sudah berkembang, menambah urgensi untuk segera menyelesaikan masalah ini.
Kondisi ini menjadi perhatian utama masyarakat Jujuhan, yang berharap agar Pemda Bungo dapat memberikan solusi cepat dan tepat agar layanan kesehatan di daerah mereka tidak terganggu. (mai/enn)