Pikul Bayar

Dahlan iskan--

Tiongkok ingin kata ''liong'' tidak perlu ada padanannya dalam bahasa Inggris. ''Liong'' dalam term aslinya tidak menakutkan. Tidak boleh ditakuti. Justru harus disembah dan dicintai. 

Berarti kata ''liong'' juga tidak tepat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai ''naga''. 

BACA JUGA:Kerusuhan Meluas di Inggris, 779 Orang Ditangkap dan Ratusan Didakwa

BACA JUGA:Empat Episode Baru 'The Simpsons' Akan Tayang Eksklusif di Disney+, Termasuk Spesial Natal dan Halloween

Mungkin seperti kata ''amuk'' dalam bahasa Jawa. Tidak dikenal dalam term bahasa Inggris. Maka ''amuk'' dalam bahasa Inggris menjadi ''amok''. 

Agar bisa sekalian berolah raga maka saya putuskan: ketika liong lagi in action, saya tetap lari-lari kecil di tempat. Sambil dua tangan tetap memegang penarik tandu berisi abu kelenteng Tay Kak Sie. 

Berhasil. Bisa sedikit berkeringat. Sejak itu, sejak arak-arakan masih di Jalan Wotgandul, saya putuskan untuk menarik tandu dengan lari kecil. Bukan jalan kaki. 

Anggap saja ini Green Force Run sejauh lima kilometer seperti yang saya ikuti di Surabaya sebulan sebelumnya. 

BACA JUGA:Manchester City Taklukkan Manchester United Lewat Adu Penalti, Raih Gelar Community Shield 2024

BACA JUGA:Gol Tunggal Mallory Swanson Antar AS Raih Emas Kelima di Sepak Bola Putri Olimpiade 2024

Di Jalan Wotgandul ini banyak kuliner. Masih disambung sampai ke Jalan Cemawis. Kopi Dharma yang legendaris itu ada di Jalan ini. 

Kenapa arak-arakan ulang tahun kedatangan Cheng Ho dilakukan dari Kelenteng Besar Tay Kak Sie di Jalan Lombok ke Kelenteng Agung Sam Poo Kong? 

Dua kelenteng itu punya hubungan khusus. Kelenteng Tay Kak Sie awalnya dibangun sebagai protes. warga Tionghoa Semarang marah atas putusan di zaman Belanda bahwa untuk masuk ke Sam Poo Kong harus membayar. 

Maka mereka membangun kelenteng sendiri di Jalan Lombok. Dibuatlah dewa baru Cheng Ho. Didatangkan dari Tiongkok. Lebih 200 tahun lalu. 

BACA JUGA:10+ Manfaat Makan Buah Tomat Setiap Hari untuk Kesehatan Tubuh

Tag
Share