Nelayan Khawatir Melaut
--
MUARASABAK - Hujan deras dan angin cukup kencang yang terjadi sejak beberapa pekan belakangan. Hal ini juga berdampak terhadap hasil tangkap para nelayan tradisional di Kabupaten Tanjab Timur.
Sulaiman, salah seorang nelayan asal Kecamatan Kuala Jambi mengatakan, meski hujan deras yang disertai angin cukup kencang yang berdampak terhadap tinggi gelombang sempat beberapa kali ia temui disaat menjalankan aktifitas mejaring ikan di laut, akan tetapi hal itu masih sebatas normal.
"Kalau akhir-akhir ini ada beberapa kali kami menghadapi hujan deras dan angin cukup kencang yang berpengaruh terhadap tinggi gelombang bang. Kalau kondisi sudah tidak memungkinkan, kami terpaksa putar balik dan nggak jadi menjaring," ucapnya.
Dirinya menjelaskan, sebenarnya kondisi seperti ini masih bisa dikatakan normal. Sebab, kondisi terparah biasnya akan terjadi saat mendekati akhir bulan Desember.
"Kalau sekarang hujan masih sering turun, tapi biasanya yang akan sering nian hujan dan gelombang tinggi itu di akhir bulan Desember," jelasnya.
Selain itu, nelayan udang ketak ini juga menuturkan, saat ini hasil tangkapan juga belum normal. Dimana, dalam satu kali melaut atau menjaring hanya mendapat tidak lebih dari 20 ekor udang ketak yang masuk dalam ukuran siap jual atau yang memiliki harga jual.
Sebab, untuk jenis udang ketak ini sendiri ada kategori khusus yang bisa dijual ke para pengepul. Yaitu, untuk udang ketak ukuran A atau ukuran besar, itu dihargai Rp 38 ribu per ekor. Sedangkan untuk udang ketak ukuran kecil harganya sangat rendah.
"Kalau udang ketak kecil yang dak masuk ukuran itu, kalau pun mau di jual harganya cuman Rp 2 ribu per ekor. Karena murah, kadang cuman kami jadikan lauk sehari di rumah,"ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Leman ini menambahkan, meski akhir bulan Desember nanti biasanya akan muncul gelombang besar akibat faktor alam, akan tetapi disaat itu hasil laut lumayan banyak.
"Kalau gelombang besar tu biasanya hasil tangkapan jadi banyak. Tapi dak semua nelayan berani melaut, cuman mereka yang pakai kapal besar yang berani. Kalau kami nelayan kecil gini, biasanya menjaring di sekitar pesisir saja. Karena kami tidak mau ambil resiko, walaupun jumlah tangkapan sedikit,"pungkasnya. (pan/viz)