Mahasiswa Arkeologi UNJA Rayakan Dies Natalis ke-10 dengan Seminar Nasional
Penampilan tarian daerah saat prosesi dies natalis -JAMBIKORAN.COM/HO-UNJA-
JAMBI, JAMBIKORAN.COM - Dalam rangka merayakan Dies Natalis ke-10, Perhimpunan Mahasiswa Arkeologi (PRAJA) Universitas Jambi (UNJA) menggelar seminar nasional bertajuk "Austronesia: Dari Kelana, Ragam Rupa dan Bahasa, Hingga Daya Cipta Leluhur Kita".
Acara yang diadakan di Ruang Teater Gedung Peradilan Fakultas Hukum ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai bahasa dan warisan budaya leluhur Austronesia.
Ketua Program Studi Arkeologi FKIP UNJA, Irsyad Leihitu, M.Hum., dalam sambutannya menyatakan pentingnya refleksi dan evaluasi terhadap pencapaian yang telah diraih, serta perencanaan untuk masa depan.
"Kita harus memulai refleksi serta evaluasi dengan apa yang sudah kita lakukan dan rencana di masa yang akan datang dengan menerapkan tri darma yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian," ujarnya. Ia juga berharap agar Fakultas dan Universitas Jambi dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
BACA JUGA:Fannie Mahasiswi Forkes UNJA Raih Perunggu Cabor Angkat Besi PON XXI Aceh-Sumut
BACA JUGA:MA Tolak PK Mantan Ketua KPU Tanjab Timur Putusan Kasasi Penjara 4 Tahun
Seminar ini menghadirkan Dr. Daud Aris Tanudirjo, M.A., dosen Sejarah dan Arkeologi Universitas Gajah Mada (UGM), sebagai narasumber utama. Dalam sesi penyampaian materi, Dr. Tanudirjo menjelaskan berbagai ragam rupa bahasa dan karya cipta leluhur yang menjadi bagian dari warisan budaya Austronesia.
"Saya senang sekali bisa hadir pada kegiatan ini dan saya berharap himpunan ini semakin berkembang, bisa melakukan kegiatan yang lebih besar. Dalam dunia akademik kita harus memiliki pemikiran yang terbuka dengan masukan dan kritik agar dapat mudah untuk berkembang," ujar Dr. Tanudirjo.
Ketua Himpunan PRAJA UNJA, Stevano Giroth, menambahkan bahwa acara ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan silaturahmi antara mahasiswa dan alumni. "Kegiatan ini menjadi refleksi bagi kita semua dan juga mampu mempererat hubungan silaturahmi dengan para alumni, sehingga PRAJA UNJA dapat semakin berkembang," tuturnya.
Acara diakhiri dengan pemotongan tumpeng secara simbolis, sebagai tanda syukur dan harapan agar PRAJA UNJA terus semangat dalam berkarya untuk kemajuan Arkeologi Indonesia. Dengan semangat yang baru, diharapkan PRAJA UNJA dapat terus berkontribusi secara positif dalam penelitian dan pelestarian budaya bangsa. (*)