The Fed Putuskan Pangkas Suku Bunga, Jadi Angin Segar Untuk Indonesia
Ilustrasi Sri Mulyani--
JAMBIKORAN.COM - Untuk pertama akhirnya dalam empat tahun terakhir, The Fed akhirnya memutuskan untuk memangkas suku bunga.
Menteri Keuangan Sri Mulyani pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) oleh Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) bulan ini berdampak positif untuk perekonomian indonesia.
"Ya itu adalah suatu pangkah yang sidah diantisipasi. Tentu dampaknya terhadap perekonomian diharapkan positif, baik pada perekonomian Amerika Serikat (AS) dan juga kepada seluruh dunia," ucapnya saat di gedung DPR RI pada Kamis, 19 September 2024.
BACA JUGA:Erick Thohir Sebut Presiden FIFA Bakal Hadir, di TC Timnas Indonesia di IKN
BACA JUGA:Tegas! Ketua DPP PDIP Sebut Pertemuan Megawati-Prabowo Tak Selalu Tentang Kekuasaan
Menurut Sri Mulyani, suku bunga bank sentral AS yang tinggi dalam rentang waktu yang lama akan berdampak negatif untuk perekonomian dan pertumbuhan dunia usaha.
Karena itu, dia melihat keputusan pemangkasan suku bunga ini menjadi kabar baik dan angin segar.
"Karena higher for longer merupakan salah satu faktor yang memberikan dampak besar terhadap kinerja perekonomian di negara-negara berkembang. Jadi penurunan ini adalah yang memang kita harapkan," jelasnya.
Pemangkasan suku bunga ini salah satunya dipertimbangkan karena inflasi mulai tak sabil yaitu bergerak sekitar 2 persen.
BACA JUGA:Al Haris Buka Festival Biduk Sayak di Desa Jernih Sarolangun
BACA JUGA:Tiga Pengurus DPP PDI Perjuangan Hadir, Rumuskan Strategi Kemenangan di Pilkada Jambi
Hingga pada 18 September 2024 waktu setempat akhirnya diputuskan untuk memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 bps menjadi 4,75-5 persen.
Bank Indonesia (BI) sebelumnya sudah lebih dahulu memangkas suku bunga acuannya menjadi 25 bps mendadi 6 persen.
Alasannya, karena kondisi global terutama arah kebijakannya The Fed yang semakin diyakini akan menurun suku bunga bulan ini.