Jangan Skip Sarapan saat Diet! Ini Penjelasannya
Ilustrasi Sarapan--
JAMBIKORAN.COM - Banyak orang percaya bahwa melewatkan sarapan dapat membantu menurunkan berat badan, dengan anggapan bahwa menjalani hari tanpa makan pagi dapat membakar lemak lebih efektif.
Namun, melewatkan sarapan tanpa perencanaan yang baik tentang pola makan sepanjang hari justru dapat mengganggu penurunan berat badan.
Menurut Claire Rifkin, ahli diet dari New York yang dikutip oleh Everyday Health, "Melewatkan sarapan bukan hanya tentang merasa lapar; itu adalah kesempatan yang hilang untuk menutrisi tubuh dan pikiran Anda secara efektif.”
Orang yang tidak sarapan cenderung ngemil lebih banyak karena tubuh berusaha memenuhi kebutuhan nutrisi yang terlewatkan. Ini sering memicu keinginan untuk makanan cepat saji yang tinggi kalori, yang dapat menambah berat badan.
BACA JUGA:5 Pose Yoga untuk Meredakan Perut Kembung dan Begah
BACA JUGA:Perubahan pada Otak selama Kehamilan
Tanpa sarapan, tubuh mulai menggunakan cadangan energi dari lemak dan otot, namun proses ini membutuhkan energi yang signifikan.
Sebuah studi di jurnal Nutrients tahun 2022 menyebutkan bahwa kebiasaan melewatkan sarapan bisa meningkatkan risiko resistensi insulin dan kenaikan berat badan.
Selain itu, mereka yang sering melewatkan sarapan berisiko lebih tinggi mengalami obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, serta masalah kesehatan lainnya.
Meskipun melewatkan sarapan mungkin memberikan penurunan berat badan jangka pendek, pendekatan ini tidak berkelanjutan dan dapat membawa dampak negatif di kemudian hari.
BACA JUGA:11 Penyebab Gusi Pucat yang Perlu Diketahui
BACA JUGA:Deklarasi Kampanye Damai Sarolangun Dilepas Pj Bupati
Rifkin menegaskan bahwa kebiasaan ini terkait dengan berbagai masalah kesehatan serius seperti obesitas dan diabetes.
“Obesitas, hipertensi, diabetes, dan konsekuensi kesehatan lainnya telah dikaitkan dengan melewatkan sarapan secara teratur,” ungkap Rifkin. (*)