AISI: Industri Sepeda Motor Listrik Hadapi Tantangan Penerimaan Konsumen
Ilustrasi - Pramuniaga memeriksa kelengkapan motor listrik di sebuah dealer di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. -ANTARA FOTO/Abdan Syakura/agr/YU-
Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Johannes Loman, mengungkapkan bahwa industri sepeda motor listrik masih menghadapi tantangan signifikan dalam penerimaan konsumen di Indonesia.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta pada Kamis, Johannes menyatakan, "Kami terus mendukung pertumbuhan motor listrik, namun penerimaan dari konsumen belum secepat yang diharapkan, terutama jika dibandingkan dengan kendaraan roda empat."
Meskipun perkembangan teknologi sepeda motor listrik terbilang pesat, angka penjualannya masih belum menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Johannes menjelaskan bahwa beberapa faktor menjadi penghambat, antara lain keterbatasan jarak tempuh, waktu pengisian daya yang cukup lama, dan harga yang masih tergolong tinggi.
Konsumen, menurut Johannes, memerlukan keyakinan bahwa sepeda motor listrik dapat memenuhi kebutuhan mereka secara optimal, terutama terkait kecepatan dan jangkauan. "Penerimaan konsumen sangat penting. Saya kira pasar akan tumbuh, tetapi perlu waktu," ungkapnya.
BACA JUGA:Fee Sewa Seret Pemilik Hotel Golden Harvest Jadi Saksi Perkara Korupsi Dana Hibah KONI Sungai Penuh
BACA JUGA:Tarif Listrik Tetap, Ini Rincian Tarif Nonsubsidi di 3 Bulan Pertama Pemerintahan Prabowo
Di sisi lain, Johannes juga optimis bahwa dengan peningkatan teknologi dan kenyamanan yang ditawarkan, sepeda motor listrik akan berkembang lebih cepat di masa mendatang.
Ia menambahkan bahwa saat ini AISI belum memiliki anggota dari kalangan produsen sepeda motor listrik merek asal China, meskipun beberapa anggota AISI sudah mulai memasarkan produk sepeda motor listrik untuk mendukung perkembangan teknologi ini di Indonesia.
Pemerintah semakin fokus mengurangi emisi karbon dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pemberian subsidi untuk pembelian motor listrik, dengan harapan masyarakat beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan ramah lingkungan.
Motor listrik bersubsidi merupakan salah satu inisiatif pemerintah untuk mempercepat transisi menuju energi bersih. Subsidi ini diberikan kepada warga yang memenuhi persyaratan, seperti memiliki KTP dan berusia minimal 17 tahun.
BACA JUGA:Ini Keunggulan Infinix HOT 50i dan Smart 9 yang akan Diluncurkan di Indonesia
BACA JUGA:Implan Gigi, Solusi Mengganti Gigi yang Hilang dan Menjaga Kesehatan Rahang
Hingga saat ini, jumlah model motor listrik yang mendapat subsidi senilai Rp7 juta telah bertambah menjadi 57. Model termurah adalah Greentech Unity, yang harganya menjadi Rp5,3 juta setelah mendapat subsidi.
Menurut data dari situs Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua (Sisapira), hingga September 2024, subsidi telah disalurkan untuk 60.857 unit motor listrik. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan penyaluran pada 2023 yang mencapai 11.532 unit. (*)