Cegah Wabah HMPV, Dokter Sarankan Penggunaan Masker dan Vaksinasi

Pemeriksaan virus HMPV. -Foto Antara/Dinkes Kota Bogor -

JAKARTA – Meningkatnya kasus infeksi saluran pernapasan akibat Human Metapneumovirus (HMPV) dan Influenza A membuat pencegahan dini menjadi langkah krusial untuk melindungi diri dan masyarakat.

Dr. Alius Cahyadi, SpPD, FPCP, dokter spesialis penyakit dalam dari RS Bethsaida Hospital, mengimbau masyarakat untuk melakukan langkah-langkah preventif seperti memakai masker, mencuci tangan secara teratur, menjaga jarak, serta menjalani vaksinasi untuk Influenza A.

"Pencegahan adalah langkah terbaik dalam menghadapi ancaman virus ini. Masyarakat perlu menjaga kebersihan, meningkatkan imunitas tubuh, dan segera mencari bantuan medis jika gejala semakin serius," ungkap dr. Alius dalam keterangannya.

Selain itu, dr. Alius menyoroti penurunan imunitas masyarakat akibat pandemi COVID-19 sebagai tantangan besar dalam meminimalkan dampak wabah HMPV dan Influenza A.

BACA JUGA:Hasto Kristiyanto, Sekjen PDI Perjuangan Penuhi Panggilan KPK

BACA JUGA:Inflasi Jambi 2024 Terkendali Seiring Dengan Terjaganya Pasokan

Gejala dan Ancaman Virus

HMPV, yang sering disebut sebagai "kembaran" virus influenza, menyebabkan gejala mirip flu, seperti batuk, pilek, demam, dan sakit tenggorokan. Meskipun tidak seberbahaya COVID-19, HMPV tetap berpotensi memicu penyakit serius, terutama pada bayi, lansia, dan individu dengan kondisi medis mendasar.

Sementara itu, Influenza A, yang dikenal sebagai virus musiman, kembali menjadi ancaman dengan subtipe H1N1 dan H9N2 yang kini menjadi perhatian utama dalam wabah kali ini. Virus ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, bronkitis, bahkan gagal napas.

Penyebaran Virus dan Faktor Risiko

BACA JUGA:Ini Cara Menghindari Mobil Oleng di Jalan Secara Tiba Tiba

BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi Beberapa Kali, Tinggu Letusan hingga 700 Meter

Menurut dr. Alius, penyebaran kedua virus tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya perubahan musim, lingkungan lembap yang mendukung pertumbuhan virus, serta mobilitas tinggi penduduk di kota-kota besar. Selain itu, penurunan imunitas masyarakat setelah pandemi COVID-19 turut memperburuk situasi ini.

Kelompok-kelompok tertentu, seperti bayi, lansia, individu dengan penyakit kronis (misalnya asma, diabetes, dan PPOK), serta pekerja kesehatan yang sering terpapar virus, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi HMPV dan Influenza A.

Langkah Pencegahan dan Vaksinasi

Dr. Alius menekankan pentingnya pencegahan dalam menghadapi wabah ini. Vaksinasi untuk Influenza A merupakan langkah utama untuk mencegah infeksi, meskipun vaksin untuk HMPV masih dalam tahap pengembangan. Selain vaksinasi, protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik, istirahat yang cukup, dan menghindari kontak dengan orang sakit juga sangat penting.

BACA JUGA:Dua Penjarah Daging Program MBG Ditangkap, Tiga Pelaku Masih dalam Pengejaran

BACA JUGA:Menunggu Juklak dan Juknis Pelaksanaan MBG di Provinsi Jambi

"Sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika gejala semakin memburuk," tambah dr. Alius.

Layanan Skrining di Rumah Sakit

Untuk membantu masyarakat mendeteksi infeksi lebih dini, Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong, dr. Pitono, menyatakan bahwa rumah sakitnya telah menyediakan layanan skrining khusus untuk mendeteksi infeksi HMPV dan Influenza A.

"Dengan fasilitas lengkap dan tenaga medis berpengalaman, kami siap membantu masyarakat mendapatkan diagnosis dini dan penanganan yang tepat," ujar dr. Pitono.

Kenaikan kasus HMPV dan Influenza A ini menjadi pengingat akan pentingnya pencegahan dan kesadaran masyarakat terhadap wabah penyakit menular. Pemerintah dan tenaga kesehatan diharapkan dapat memperkuat edukasi serta layanan kesehatan untuk melindungi masyarakat dari ancaman virus ini. (*)

Tag
Share