Akibat Konsleting Listrik Sebagian Besar Kasus Kebakaran di Tanjab Timur

Helmi Agustinius, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Tanjab Timur.--
Memasuki awal tahun 2025 ini, sejumlah kasus kebakaran bangunan maupun rumah warga dikawasan pemukiman di Kabupaten Tanjab Timur terjadi.
Dari sejumlah musibah kebakaran tersebut, selain menghanguskan puluhan rumah, juga turut menimbulkan korban jiwa.
Yang membuat musibah kebakaran ini semakin parah, rata-rata terjadi pada bangunan rumah warga yang bermaterial kayu yang dengan cepat bisa membuat kobaran api cepat membesar.
Untuk hasil identifikasi dan dugaan sementara, musibah kebakaran tersebut terjadi akibat adanya hubungan arus pendek listrik atau konsleting listrik di rumah warga.
Penyebab dari munculnya musibah kebakaran rumah tersebut yaitu, adanya instalasi listrik yang sudah tua, penggunaan peralatan listrik yang tidak sesuai standar, kesalahan dalam pemasangan, abel yang rusak, terkelupas, atau terpotong, sambungan kabel yang longgar, sekring yang tidak stabil, perangkat listrik yang memiliki kualitas yang rendah dan kesalahan pemakaian listrik.
Menanggapi adanya insiden kebakaran yang diakibatkan adanya konsleting listrik ini, pihak BPBD dan Kepolisian di Kabupaten Tanjab Timur menyampaikan imbaunya kepada masyarakat, agar hal serupa tidak kembali terjadi di kabupaten ini.
Helmi Agustinius, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Tanjab Timur menyampaikan, pihaknya telah menyurati pihak PLN untuk membantu masyarakat yang rumahnya masih memiliki jaringan listrik instalasi lama yang kini telah memiliki beban masa berlebih, agar bisa mendapatkan perbaikan dan perawatan.
"Untuk biaya tersebut tentunya dibebankan kepada pemilik rumah. Sebab, pihak PLN tidak memiliki penganggaran untuk perbaikan instalasi pada rumah warga," ucapnya.
Pihak BPBD Kabupaten Tanjab Timur juga mengimbau kepada para camat yang ada, untuk bisa menyampaikan kepada masyarakat, agar bisa memperhatikan kondisi instalasi jaringan listrik pada rumah meraka.
Jika kondisi instalasi jaringan listrik pada rumah warga sudah lama dan belum dilakukan perawatan atau perbaruan, sedangkan beban arus listrik pada rumah tersebut telah besar dengan adanya peralatan elektronik yang cukup banyak, diharapkan bisa diperbarui jaringan listrik pada rumah tersebut, untuk menghindari munculnya arus pendek listrik atau konsleting listrik yang dapat menimbulkan musibah kebakaran rumah.
"Masyarakat bisa melaporkan hal itu ke pihak PLN. Agar pihak PLN bisa melakukan penataan kembali instalasi jaringan listrik di rumah masyarakat. Ini tidak bisa dianggap sepele, karena dari beberapa kasus kebakaran rumah di kabupaten ini, akibat adanya hubungan arus pendek listrik," ungkapnya.
"Setiap sirkuit listrik memiliki kapasitas maksimum. Mencolokkan terlalu banyak perangkat elektronik ke satu stopkontak atau sirkuit dapat memicu kelebihan beban, menyebabkan kabel panas dan memicu korsleting. Sebelum meninggal rumah dalam keadaan kosong, perhatian kondisi listriknya," tambahnya.
Sementara itu, Kapolres Tanjab Timur, AKBP Maulia Kuswicaksono, saat diwawancarai terkait hal ini mengutamakan, dalam bulan Februari 2025 ini, sudah ada dua kasus kebakaran pemukiman warga yang muncul di Kabupaten Tanjab Timur dan menimbulkan korban jiwa.
"Untuk kasus kebakaran yang terjadi di Kecamatan Sadu pada bulan ini, itu menghanguskan 15 rumah warga dan ada satu warga yang meninggal dunia akibat terjebak dalam kobaran api," ujarnya.