Ledakan Sumur Minyak Ilegal Melukai Tiga Pekerja

--
Kepolisian Daerah (Polda) Jambi tengah menyelidiki insiden ledakan dua sumur minyak ilegal yang terjadi di Kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Senami, Jebak, Batanghari. Ledakan tersebut menyebabkan tiga pekerja mengalami luka bakar serius.
Paur Penum Bidang Humas Polda Jambi, Ipda Maulana, mengonfirmasi peristiwa kebakaran sumur minyak ilegal yang terjadi di wilayah tersebut. "Polres Batanghari sudah melakukan penyelidikan dan sedang mengecek kondisi korban yang saat ini tengah dirawat di rumah sakit," ujar Ipda Maulana pada Sabtu (15/2).
Ketiga korban, yang merupakan pekerja sumur minyak ilegal, kini sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat. Mereka adalah:
Charles Patuan Raja Siregar (25), warga Simpang Jebak, Muara Tembesi, Batanghari. Charles mengalami luka bakar hingga 59,5 persen. Meskipun kondisinya stabil, ia merasa nyeri pada bagian luka dan terus menjalani perawatan intensif.
Bernata Sitohang (42), warga Kampung Baru, Muara Tembesi. Bernata mengalami luka bakar sebesar 62,5 persen dan juga berada dalam kondisi stabil, namun merasakan nyeri pada bagian luka. Ia mendapatkan perawatan di RS Hamba.
Kasta Siregar (23), warga Desa Jernang Baru, Mandiangin Timur, Sarolangun. Kasta mengalami luka bakar sebesar 32,2 persen, dan meskipun tingkat kesadarannya stabil, ia juga mengalami luka nyeri pada bagian tubuh yang terbakar.
Polda Jambi telah melaksanakan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kebakaran ini. Kasus ini menarik perhatian karena berhubungan dengan sumur minyak ilegal yang seharusnya tidak beroperasi di kawasan tersebut. Polisi terus berkoordinasi dengan pihak berwenang dan masyarakat untuk mengungkap lebih lanjut peristiwa ini.