Kuasa Hukum Hasto Minta Penyidik Tunggu Putusan Praperadilan

--
Pada kesempatan berbeda, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Johanis Tanak mengatakan, tidak ada larangan bagi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto untuk kembali mengajukan gugatan praperadilan terkait dengan penetapan statusnya sebagai tersangka.
Tanak juga menegaskan bahwa gugatan praperadilan tersebut tidak akan menghentikan penyidikan yang sedang berjalan di KPK.
"Tidak ada undang-undang yang melarang beliau untuk mengajukan kembali praperadilan yang sudah diputus oleh hakim, dan tidak ada ada juga undang-undang yang mengatur bahwa penyidik tidak boleh memanggil dan meminta keterangan kepada saksi, ahli, ataupun tersangka, bahkan menahan tersangka pada saat proses praperadilan pun tidak dilarang," kata Tanak saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan, praperadilan bisa menjadi alasan penundaan proses hukum jika ada perintah dari hakim.
"Kecuali ada putusan hakim yang menetapkan dan menyatakan menghentikan penyidikan sampai dengan putusan praperadilan diucapkan dalam persidangan," ujarnya.
Untuk diketahui, hakim tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Djuyamto pada hari Kamis (13/2) menyatakan tidak dapat menerima gugatan praperadilan status tersangka Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Hakim mengabulkan eksepsi dari termohon, sekaligus menyatakan permohonan praperadilan pemohon tidak dapat diterima dan membebankan biaya perkara kepada pemohon sejumlah nihil.
"Menyatakan permohonan praperadilan pemohon kabur atau tidak jelas," ujar Djuyamto. (ANTARA)