Ada Rp 90 Ribu untuk Keamanan Dari Sewa Lapak Penampuangan Pedagang Pasar Beringin

--
Lapak penampungan untuk pedagang Pasar Beringin yang dibangun oleh Dinas Perindustrian dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Sungai Penuh kini disewakan untuk keperluan Pasar Ramadan.
Keputusan ini diambil setelah rencana pembangunan Pasar Beringin yang dijadwalkan untuk tahun 2025 hampir dipastikan batal. Akibatnya, lapak yang dibangun untuk menampung pedagang Pasar Beringin dinilai mubazir jika tidak dimanfaatkan.
Pembangunan lapak penampungan ini sebelumnya sempat menuai kritik, karena dianggarkan untuk tahun 2024 namun konstruksinya baru dimulai pada awal 2025. Beberapa anggota DPRD bahkan sempat menyuarakan agar proyek ini dibongkar, mengingat ketidaksesuaian antara anggaran dan waktu pembangunan.
Namun, kabar terbaru mengungkapkan bahwa lapak yang dibangun untuk relokasi pedagang Pasar Beringin kini disewakan untuk digunakan oleh pedagang Pasar Ramadan selama bulan suci Ramadan.
Hendra Nasution, Kepala Bidang (Kabid) Pasar Disperindagkop Kota Sungai Penuh, mengonfirmasi bahwa lapak-lapak tersebut sudah disewakan kepada pedagang Pasar Ramadan. "Ada 20 pintu lapak yang disewakan selama satu bulan Ramadan," ujarnya saat dikonfirmasi oleh media.
Hendra juga menambahkan bahwa rencana tersebut sudah diketahui oleh DPRD Kota Sungai Penuh, bahkan salah satu anggota dewan juga turut mendapatkan lapak untuk disewakan.
Lapak-lapak ini disewakan dengan biaya yang telah ditentukan, yakni sebesar Rp 300 ribu untuk retribusi, Rp 90 ribu untuk keamanan yang langsung diserahkan kepada pihak keamanan pasar, serta Rp 60 ribu untuk pajak yang disetor ke Badan Keuangan Daerah (Bakeuda). "Kami sebagai dinas hanya memungut pajak dan retribusi, kemudian disetor ke rekening Bakeuda," jelas Hendra.