Menkes Sebut Ada Miskomunikasi Soal Penghentian Beasiswa Dokter

--
Publik dibuat heboh setelah beredar kabar penghentian program beasiswa dokter, dokter gigi, dan dokter spesialis/subspesialis oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Namun, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin akhirnya buka suara dan memastikan bahwa beasiswa tetap berlanjut.
"Itu salah, harusnya masih tetap (berlanjut)," ujar Budi, Kamis (20/2).
Menkes menegaskan bahwa anggaran untuk beasiswa masih tersedia dan tidak mengalami pemotongan.
"Anggarannya cukup," tambahnya.
Budi menjelaskan bahwa kesimpangsiuran informasi ini terjadi karena adanya miskomunikasi di internal Kemenkes.
"Itu, kan, pertama memang dilakukan pemotongan. Tetapi, habis itu, sudah ada perbaikan. Kita ke DPR dua kali, dan perbaikan itu sudah terjadi. Jadi, sudah tidak ada lagi pemotongan untuk beasiswa," paparnya.
Ia pun menekankan bahwa kejadian ini hanya kesalahpahaman yang akhirnya menjadi viral di media sosial.
"Jadi sebenarnya angka (anggaran untuk beasiswa) itu ada, ini hanya miskomunikasi saja, jadi terlalu ramai," cetusnya.
Sebelumnya, jagat maya dihebohkan oleh pengumuman resmi Kemenkes yang menyatakan bahwa rekrutmen program beasiswa dokter dihentikan sementara sebagai dampak dari Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran.
Pengumuman tersebut tertuang dalam Surat Pemberitahuan Nomor DP.01.01/F.III/340/2025 yang ditandatangani Direktur Penyediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes, Anna Kurniati, pada 18 Februari 2025.
Namun, dalam waktu kurang dari 24 jam, keputusan ini langsung direvisi! Kemenkes menerbitkan Surat Klarifikasi Nomor DP.01.01/F.III/344/2025 pada 19 Februari 2025 yang menyatakan bahwa program beasiswa tetap berjalan, termasuk bagi peserta yang saat ini sedang menempuh pendidikan.
"Menindaklanjuti Surat Pemberitahuan sebelumnya, kami sampaikan bahwa Program Beasiswa Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter Spesialis/Subspesialis tetap berjalan," demikian bunyi surat klarifikasi tersebut.
Kebijakan penghentian sementara beasiswa ini sempat memicu kritik tajam dari berbagai pihak.