Sekolah Rakyat Gunakan Kurikulum Khusus

SEKOLAH RAKYAT: Mensos Saifullah Yusuf saat memimpin Rapat pembahasan Sekolah Rakyat.-ANTARA FOTO-Jambi Independent

JAKARTA - Sekolah Rakyat yang akan segera dibangun Kementerian Sosial (Kemensos) bakal menggunakan kurikulum khusus.

"Tentu ada kurikulum nasional, plus. Jadi kurikulum nasional plus," kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Jakarta, Rabu (5/3).

Senada, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Muhammad Nuh menegaskan kurikulum yang diterapkan khusus mengingat sekolah ini penyelenggaraannya sangat khusus.

"Kurikulumnya pun juga akan kita kembangkan kurikulum khusus karena mereka itu boarding," tambahnya.

BACA JUGA:Wamenpora Apresiasi DPR Setujui Proses Naturalisasi Tiga Pemain

BACA JUGA:Jaksa Agung: Tersangka Bisa Dihukum Mati, Dugaan Korupsi BBM Pertamina

Nuh menambahkan, selain kurikulum, ia menegaskan aspek paling utama dalam membangun pendidikan formal adalah perizinannya.

"Yang kedua, siapa gurunya?" tambahnya.

Demikian itu, keterlibatan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menjadi penting.

"Beliau-beliau (Kemendikdasmen dan Kemendiktisaintek) akan menyiapkan guru-guru yang sangat khusus," katanya lagi.

Tak hanya itu, tata kelola sekolah harus menjadi perhatian dan tidak boleh ditinggalkan.

"Dari situlah kita berharap sekolah ini bisa dipantau, bisa dilakukan quality control yang tidak boleh dilupakan. Kendali kualitasnya, mulai dari kualitas inputnya nanti kita pastikan. Jangan sampai karena sekolah ini gratis dan seterusnya, sekolahnya bagus, orang-orang yang tidak miskin ngaku miskin," katanya.

Kemudian juga memastikan kontrol pada proses dan output baik tahunan maupun semesteran. Seperti yang diketahui, sekolah ini diperuntukkan bagi anak usia sekolah yang berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Hal ini bertujuan memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan