Adidas Hentikan Penjualan Yeezy Milik Kanye West

Rapper Ye atau Kanye West -ANTARA FOTO-Jambi Independent

Jakarta – Adidas secara resmi mengumumkan penghentian penjualan koleksi sepatu Yeezy milik Kanye West setelah menyelesaikan penjualan sisa inventaris produk tersebut. Keputusan ini diumumkan dalam laporan pendapatan terbaru perusahaan yang disampaikan pada Rabu (5/3), di mana Kepala Keuangan Adidas, Harm Ohlmeyer, menegaskan bahwa tidak ada lagi produk Yeezy dalam stok mereka.

"Anda lihat tidak ada lagi Yeezy di akhir," ujar Ohlmeyer dalam laporan tersebut. Ia melanjutkan, "Saya ingin mengonfirmasinya lagi, tidak ada satu pun sepatu Yeezy yang tersisa dalam inventaris kami."

Keputusan untuk menghentikan penjualan Yeezy ini mengikuti pemutusan hubungan kerja sama antara Adidas dan Kanye West lebih dari dua tahun lalu. Salah satu alasan utama dibalik penghentian kemitraan ini adalah pernyataan antisemitisme yang kontroversial yang dilontarkan oleh Kanye West pada Oktober 2022.

 Adidas menyatakan bahwa komentar dan tindakan Ye pada saat itu "tidak dapat diterima, penuh kebencian, dan berbahaya, serta melanggar nilai-nilai perusahaan mengenai keberagaman, inklusivitas, saling menghormati, dan keadilan."

BACA JUGA:Meghan Markle Ganti Nama Belakang Menjadi Sussex

BACA JUGA:Paula Verhoeven Nangis Usai Sidang Cerai

Keputusan untuk menghentikan kemitraan ini berdampak signifikan pada laba bersih Adidas, dengan kerugian mencapai 250 juta euro atau sekitar Rp3,8 triliun pada tahun 2022.

Meskipun demikian, Adidas kemudian mengumumkan rencana untuk menjual sisa stok sepatu Yeezy yang masih ada. Laporan terbaru mengungkapkan bahwa penjualan stok tersebut berhasil menghasilkan sekitar 50 juta euro (sekitar Rp882 miliar) pada kuartal keempat 2025, yang turut meningkatkan pendapatan perusahaan sekitar 24 persen menjadi 5.965 juta euro pada 2024, dibandingkan dengan 4.812 juta euro pada tahun sebelumnya.

Namun, untuk tahun 2025, Adidas mengonfirmasi bahwa pendapatan atau laba dari produk Yeezy tidak akan dimasukkan dalam proyeksi perusahaan.

Kanye West, meskipun masih menggunakan nama merek Yeezy, baru-baru ini sempat menayangkan iklan yang mengundang kontroversi selama acara Super Bowl 2025 di Amerika Serikat. Iklan tersebut mengarahkan orang-orang ke situs web Yeezy, yang kemudian ditutup oleh Shopify setelah penjualan produk yang memuat simbol swastika pada kaus oblong yang dijual.

Shopify menutup situs web tersebut karena dianggap melanggar kebijakan mereka, dan Kanye West terus melontarkan ujaran kebencian di media sosial melalui pernyataan kontroversial yang menambah keruh situasi ini. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan