Akhir Maret, Semua BUMN Masuk Danantara

COO Danantara Dony Oskaria.-ANTARA FOTO-Jambi Independent
JAKARTA - Usai diresmikannya pembentukan Badan Daya Anagata Nusantara atau Danantara, Chief Operation Officer (COO) Danantara Dony Oskaria mengumumkan bahwa semua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dipastikan akan bergabung dengan Danantara pada akhir Maret 2025 ini
Menurut Dony, saat ini pihaknya akan menunggu terlebih dahulu jalannya proses pengalihan kepemilikan saham dari pihak Kementerian BUMN ke Danantara.
“Perkiraan akhir Maret ini sudah masuk, setelah proses pengalihan selesai,” ujar Dony di Istana Kepresidenan, Jakarta, akhir pekan lalu.
Dony memastikan bahwa BUMN yang merugi juga turut masuk ke dalam Danantara. Kendati begitu, dirinya juga menambahkan bahwa sebenarnya tidak banyak BUMN yang statusnya merugi.
BACA JUGA:Pendaftaran Mudik Gratis Dibuka Hari ini, 520 Bus untuk Mudik Gratis Disiapkan
BACA JUGA:Pengangkanan CPNS dan PPPK 2024 Ditunda, Menpan RB Sebut Butuh Waktu Selaraskan Data
“BUMN akan lebih kuat di bawah Danantara. Khusus BUMN Karya, akan kami lakukan konsolidasi untuk memperbaiki kondisi perusahaan,” jelasnya.
“Tentu (Danantara) akan memudahkan proses kita untuk melakukan proses perbaikan,” tambahnya.
Menurut Dony, dividen yang dikelola oleh Danantara juga nantinya akan di-investasikan ke sektor-sektor yang lebih strategis demi memberikan manfaat kepada perekonomian.
“Tentu akan diinvestasikan di sektor-sektor, serta parameter yang memang memberikan hitungan ekonomis untuk Danantara,” tutup Dony.
Hal ini sendiri juga sesuai dengan pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto, yang sebelumnya menyampaikan keinginan agar hasil penghematan anggaran yang telah dilakukan oleh pemerintahanannya dapat diinvestasikan ke proyek-proyek industri yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
“Dalam 100 hari pertama pemerintah yang saya pimpin, kami berhasil mengamankan lebih dari Rp300 triliun, hampir 20 miliar dollar dalam bentuk tabungan negara dana, yang sebelumnya terhambat oleh inefisiensi, korupsi, dan belanja-belanja yang kurang tepat sasaran,” kata Prabowo.
“Kini, dana tersebut akan dialokasikan untuk dikelola oleh Danantara Indonesia, diinvestasikan dalam 20 atau lebih proyek-proyek nasional, sebagai bagian dari industrialisasi kita dan hilirisasi kita,” lanjutnya. (*)