Panen Gabah dan Jagung Gagal Total, Petani di Aurgading Merugi Akibat Banjir

Petani di Dusun Aurgading mengalami kerugian besar setelah hasil panen gabah mereka terendam banjir pada awal Februari 2025. -SITI HALIMAH/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
MUARABUNGO – Petani di Dusun Aurgading terpaksa mengalami kerugian besar setelah hasil panen gabah mereka tidak sesuai harapan. Hal ini disebabkan oleh banjir yang melanda kawasan sawah mereka pada awal Februari 2025 akibat luapan Sungai Jujuhan.
H. Manan, Ketua Kelompok Tani Lahan Sawah Aurgading, mengungkapkan bahwa sekitar 50 persen hasil panen gabah mengalami puso atau gagal panen. "Betul, kami sangat merugi sekali pada musim panen jelang Lebaran ini. Hampir setengah hasil gabah kami rusak karena berhari-hari terendam banjir," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa petani di Aurgading semakin terbebani karena biaya perawatan sawah, seperti pembelian pupuk dan keperluan lainnya, tidak sebanding dengan hasil panen yang diperoleh. "Sangat merugi sekali bagi kami, apalagi menghadapi Lebaran dengan kondisi seperti ini," keluhnya.
Petani Jagung di Kuamang Juga Merugi
BACA JUGA:Layani Transaksi Keuangan Sejak Subuh, Agen BRILInk Bantu Pedagang dan Tukang Parkir
BACA JUGA:Waspada Stroke Ringan, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya
Nasib serupa juga dialami oleh para petani jagung di Dusun Kuamang. Hasil panen jagung yang seharusnya sudah siap dipanen harus lenyap akibat banjir yang disebabkan oleh luapan Sungai Batang Hari.
Seorang petani di Kuamang mengungkapkan kekecewaannya karena hasil panen jagung yang mereka harapkan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi menjelang Lebaran justru gagal total. "Kami benar-benar gigit jari. Semua tanaman jagung yang sudah siap panen hancur terendam banjir," tuturnya.
Harapan Bantuan dari Pemerintah
Menghadapi kondisi ini, para petani sangat berharap adanya perhatian dan bantuan dari pemerintah untuk mengurangi beban kerugian mereka. "Kami sangat mengharapkan sekali bantuan dari pemerintah dalam kerugian ini," ujar H. Manan mewakili petani lainnya.
Banjir yang melanda lahan pertanian ini menjadi pukulan berat bagi para petani di Aurgading dan Kuamang, terutama karena mereka sangat mengandalkan hasil panen untuk memenuhi kebutuhan keluarga, terutama menjelang Hari Raya Idulfitri.
Dengan kondisi cuaca yang semakin tidak menentu, para petani berharap adanya solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan banjir yang terus mengancam lahan pertanian mereka. (mai/ira)