Jalan Rusak Akibat Kendaraan ODOL

RUSAK: Waka I DPRD Provinsi Jambi berbincang dengan pengendara truk saat meninjau jalan rusak di Kecamatan Bahar Utara.-jambi independent-Jambi Independent

JAMBI – Akibat kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL), sejumlah ruas jalan di Provinsi Jambi menjadi rusak. Seperti laporan forum kepala desa (Kades) di Kecamatan Bahar Utara kepada Waka I DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata terkait rusaknya ruas Jalan dari Simpang Penerokan, Suka Makmur dan Pinang Tinggi, dengan panjang ruas jalan 20,800 Kilometer.

Ivan turun langsung ke lokasi untuk melihat kerusakaan yang menjadi momok bagi masyarakat setempat.

“Iya, saya turun karena adanya laporan dari Forum Kades, mengingat sebentar lagi hari raya. Dan status jalan adalah milik provinsi, jadi tanggung jawab kita. Ini jalan menuju ke Sumatera Selatan, jadi sangat fungsional. Alhamdulillah saya didampingi langsung oleh Kepala UPTD Alkal PU provinsi,” kata Ovsn, Minggu (23/3) malam.

BACA JUGA:Dihabisi Gara-gara Uang Rp 200 Ribu

BACA JUGA:Operasi Pasar Pangan Murah Bersama BPSIP: Pemkot Jambi Pastikan Stok Aman dan Harga Terjangkau

Hasil pantauan di lapangan, ruas jalan dalam kondisi rusak berat 2,8 Km dan rusak ringan 2,5 Km totalnya 5,3 Km. Untuk sementara, di mana mendahulukan fungsional, maka Ivan meminta agar Dinas PU melalui Kepala UPTD Workshop dan Peralatan (Alkal) untuk stand by alat berat di lokasi. Serta perataan jalan dengan menggunakan batu split.

“Kita minta stand by dulu alat berat di lokasi, mengingat kerusakan akan kembali terjadi akibat ODOL yang masih lalu lalang. Adanya beban yang berlebih di angka 43 ton. Sedangkan MST kita 8 ton, bagaimana jalan khusus PKS yang seharusnya usia jalan 20-25 tahun, sekarang hanya 2 tahun sudah rusak. Kemampuan fiskal kita tidak sanggup kalau melakukan perbaikan terus menerus,” keluh Ivan lagi.

Oleh karena itu, tambah Ivan, dirinya meminta Forum Kades untuk koordinir seluruh anggota di forum Kades agar membuat laporan dan menghadap ke DPRD. Dan pihak dewan bisa menyampaikan ke Gubernur Al Haris.

“Untuk jalan tersebut, sepanjang 5 kilometer itu membutuhkan sekitar Rp 45 milyar jika kita buat dalam bentuk rigit beton ya. Karena kalo masih aspal, tidak sanggup menopang beban truk sawit plus ODOL tadi. Mobil truk fuso yg bawa sawit muatan 25 ton dan berat mobil 8 ton berati total 33 ton sedang beban jalan MST 8 ton yg seharusnya 3 sumbu mampunya 22 ton, sudah jelas ODOL itu,” tegas Ivan. (Enn)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan