Untuk Dia

aku bersiap untuk balapan dengan ditemani Alex dan Evan.Taruhan dalam balapan ini adalah motor dari si pembalap-jambi independent-Jambi Independent

“H-hai Eva, boleh aku duduk disini juga?”. 

“Boleh” Eva menjawab dingin. 

BACA JUGA:6 Cara Agar Anak Mau Makan Sayur

BACA JUGA:Rekomendasi Camilan Sehat Untuk Pemenuhan Gizi Anak

Aku pun duduk disebelahnya dengan jarak 1,5 m dari Eva. Suasana begitu hening sampai aku bingung mau membuka topik pembicaraan. 

“Anuu, mau kenalan? Namaku Riki, kalo nama kamu siapa?”. 

“Hhh, bukannya kamu tadi udah nyebut namaku? Oh iya, kamu tau nama ku dari mana?”. Eva malah tertawa. 

Aku panik takut dia tau kalo aku habis ngestalking dia, untungnya di jilbab Eva ada tanda pengenal.

BACA JUGA:14 Juta Pemudik Diperkirakan Masuki Jateng

BACA JUGA:Rupiah Alami Penurunan

“Ohh itu, aku tau nama kamu dari tanda pengenal itu”. Aku menjulurkan tangan berniat bilang “Salam kenal”, tetapi Eva merapatkan kedua tangan nya “Iya salam kenal”. Aku cukup terkejut, ternyata dia tipe yang tidak mau menyentuh yang bukan mahramnya.

Kami cukup banyak berbincang-bincang, terutama tentang buku novel. Karena selama seminggu ini aku terus-terusan membaca buku, jadi aku bisa mengimbangi perbincangan ini. Waktu tak terasa sudah berlalu, azan ashar telah berkumandang dari musholla kampus. 

“Sudah azan, habis salat juga aku ada kelas, aku pergi dulu ya, assalamualaikum”. Eva beranjak berdiri. 

“I-iya waalaikumsalam”. Aku menjawab salam itu. 

BACA JUGA:Polri Pindahkan 30.878 Personel ke IKN

Tag
Share