50 Negara Berlomba Negosiasi ke AS Pasca Trump Naikkan Tarif Impor

50 negara telah lakukan negosiasi ke AS pasca tarif ajak Trump -Foto: ist-jambi independent

JAKARTA,JAMBIKORAN.COM – Setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan penerapan tarif impor tinggi, lebih dari 50 negara langsung bergerak cepat melakukan lobi untuk menurunkan kebijakan tersebut. 

Negosiasi mulai dilakukan sejak kebijakan diumumkan pada Rabu pekan lalu.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengungkapkan bahwa Trump berhasil menciptakan "pengaruh maksimum" melalui kebijakan tarif ini. 

Trump pun menyatakan bahwa negara-negara yang ingin terbebas dari tarif tinggi harus bersedia "membayar mahal" sebagai bentuk kompensasi, yang disebutnya sebagai "obat" untuk meredam potensi krisis di pasar global.

Selama akhir pekan, Trump disebut telah menerima lobi dari sejumlah pemimpin negara Eropa dan Asia. Namun, dia menegaskan bahwa tidak akan ada kesepakatan tanpa imbal balik yang signifikan dalam bentuk keseimbangan neraca dagang.

BACA JUGA:Catat! Pengguna Tol Baleno Diimbau Bawa Kartu Tol Meski Belum Ada Tarif

BACA JUGA:Pastikan Tahapan PSU Kondusif, Kapolda Jambi Tinjau Rapat Pleno Penghitungan Suara di Bungo

“Mereka datang untuk berunding, tetapi tak akan ada pembicaraan kalau mereka tidak mau membayar banyak uang tiap tahun,” ujar Trump.

Kebijakan tarif fenomenal ini mulai berdampak signifikan. Di awal perdagangan Senin 7 April 2025, saham Asia mengalami penurunan tajam, sementara indeks berjangka AS juga dibuka melemah. Para investor mulai khawatir kebijakan Trump akan menyebabkan lonjakan harga, penurunan permintaan, menurunnya kepercayaan pasar, hingga memicu resesi global.

Meski begitu, Trump mengaku tak khawatir. “Saya tidak ingin ada yang turun. Tapi terkadang, Anda harus minum obat untuk memperbaiki sesuatu,” katanya sepulang bermain golf di Florida.

Sejumlah negara, termasuk Indonesia, disebut tengah menyiapkan langkah negosiasi untuk menghindari efek negatif dari tarif tinggi tersebut. Di sisi lain, negara seperti China bahkan sudah menyiapkan langkah balasan, yang berpotensi memicu perang dagang global.

BACA JUGA:Konsumsi 10 Buah untuk Turunkan Kolesterol, Lebaran Bebas Keluhan

BACA JUGA:Waspada 5 Penyakit yang Muncul Pasca Lebaran

Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengatakan bahwa tarif akan tetap berlaku selama beberapa hari atau bahkan minggu mendatang. Sementara itu, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett membantah bahwa tarif ini digunakan sebagai alat tekanan terhadap bank sentral AS, Federal Reserve.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan