Google Blokir 5 Miliar Lebih Iklan Palsu Sepanjang Tahun 2024

Ilustrasi - Logo Google -Pixabay-

JAKARTA - Google melaporkan telah memblokir sebanyak 5,1 miliar iklan palsu dan menangguhkan jutaan akun pengiklan selama tahun 2024 sebagai bagian dari upaya besar mereka dalam memberantas penipuan digital di seluruh dunia.

Dalam laporan yang dikutip dari Tech Crunch, raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu juga menghapus 1,3 miliar halaman web dan membatasi penayangan terhadap 9,1 miliar iklan yang dicurigai sebagai modus penipuan.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2023 Google memblokir lebih dari 5,5 miliar iklan dan mengambil tindakan terhadap 2,1 miliar halaman penerbit.

“Model AI ini sangat penting bagi kami dan telah memberikan peningkatan yang luar biasa, tapi kami tetap melibatkan manusia dalam setiap proses,” ujar Alex Rodriguez, General Manager Ads Safety Google.

BACA JUGA:BCA Buka Pendaftaran Beasiswa 2026, Kuliah Gratis Plus Uang Saku dan Peluang Kerja

BACA JUGA:Diding Sudah Jadi Target Operasi Bareskrim Polri

Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dan Pengawasan Manusia

Google menyebut pemanfaatan large language model (LLM) dan deteksi tanda-tanda penipuan seperti penyamaran identitas bisnis serta pembayaran ilegal menjadi kunci utama dalam keberhasilan mereka mendeteksi dan memblokir iklan palsu sebelum sempat tayang.

Lebih dari 50 peningkatan berbasis LLM telah diterapkan Google tahun lalu untuk memperkuat sistem keamanan iklan mereka.

Selain itu, Google membentuk tim khusus yang terdiri dari lebih dari 100 ahli, termasuk dari Ads Safety, Trust and Safety, serta peneliti dari DeepMind, untuk mengidentifikasi serta menangani ancaman seperti iklan deepfake dan pemalsuan identitas tokoh publik.

BACA JUGA:Resmi Bercerai dengan Baik Wong, Ini Reaksi Paula Terhadap Putusan Pengadilan

BACA JUGA:5 Kasus Terungkap, 5 Tersangka Diamankan Polres Tanjab Timur, Imbau Warga Waspada Marak Kasus Curanmor

Tindakan Global: Dari AS hingga India

Sepanjang 2024, Google:

1. Menangguhkan 39,2 juta akun pengiklan di Amerika Serikat

2. Menghapus 1,8 miliar iklan hanya dari wilayah AS

BACA JUGA:Wow, Harga Emas Tembus Rp 2,004 Juta Per Gram, Cetak Rekor Tertinggi

BACA JUGA:Kemenhan Tunggu Arahan Presiden, Soal Rencana Evakuasi 1.000 Warga Gaza

3. Menangguhkan 2,9 juta akun pengiklan di India

4. Menghapus 247,4 juta iklan dari wilayah India

Jenis pelanggaran paling umum mencakup penyalahgunaan jaringan iklan, pemalsuan merek dagang, klaim kesehatan menyesatkan, iklan yang dipersonalisasi tanpa izin, serta penipuan dan perjudian ilegal.

Secara global, lima juta akun ditangguhkan secara spesifik karena pelanggaran terkait penipuan.

BACA JUGA:Luas Panen Jagung Jambi 1.514 Hektare

BACA JUGA:Sekda Sebut Transformasi Digital Jadi Keharusan, High Level Meeting dan Capacity Building TP2DD Provinsi Jambi

Google juga mencatat telah menghapus hampir setengah miliar iklan yang berhubungan langsung dengan aktivitas penipuan.
Pembaruan Kebijakan dan Penurunan Laporan Deepfake

Tahun 2024 juga menjadi tahun di mana Google memperkenalkan lebih dari 30 pembaruan kebijakan iklan dan penerbit. Hasilnya, lebih dari 700.000 akun pengiklan bermasalah ditangguhkan, dan laporan terkait iklan deepfake turun hingga 90 persen.

Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen Google dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman, bersih, dan transparan bagi pengguna serta pengiklan yang sah di seluruh dunia. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan